Senam merupakan kegiatan yang sangat bermanfaat bagi tubuh, dengan gerakan yang baik dan benar senam dapat meningkatkan kekebalan dan imunitas tubuh. Menurut soedjatmo senam memiliki dua pengertian yang pertama senam gymnastics atau senam pertandingan , ialah senam yang dipertandngkan (senam Artistik), meliputi senam lantai dan senam dengan perkakas misalnya: gelang-gelang, palang tunggal, palang sejajar, kuda-kuda, balok titian.Â
Yang kedua Calisthenics atau senam dasar.bentuk latihan sederhana dan sebagai dasar untuk memberikan latihan pada kelompok otot, senam kesegaran jasmani, senam tera, senam sehat Indonesia termasuk pada Calisthenics.Â
Kegiatan senam ringan yang dilakukan bersama warga RW 09, Gunungpati Kota Semarang adalah salah satu bentuk upaya yang dilakukan mahasiswa KKN RDR angkatan 77 UIN Walisongo Semarang dalam menerapkan kebiasaan pola hidup baru (new normal) karena dalam penerapan pola kebiasaan baru diperlukan system kekebalan tubuh yang baik dan kuat, dengan system imun tubuh yang baik tidak akan mudah terserang dari penyakit.Â
Senam merupakan latihan yang menggerakkan seluruh otot, terutama dengan otot besar dengan gerakan yang terus menerus, berirama dan berkelanjutan.Â
Sekarang ini senam banyak dipilih masyarakat untuk meningkatkan kebugaran. Dalam senam dipilih gerakan yang mudah, menyenangkan dan bervariasi sehingga memungkinkan seseorang untuk melakukannya secara teratur dalam kurun waktu yang lama. Oleh karena itu diperlukan energi dan proses oksidasi.Â
Dalam kegiatan senam kali ini dilaksanakan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ditetapkan oleh pemerintah agar tidak menimbulkan klaster baru penyebaran virus covid 19. Senam akan memperoleh hasil seperti yang diharapkan apabila dilakukan dengan benar.Â
Untuk mencapai kebugaran jasmani yang baik latihan harus dilakukan secara bertahap, teratur dan memenuhi takaran/ dosis latihan. Takaran/dosis latihan terdiri atas intensitas latihan, lama latihan dan frekuensi latihan, jika dalam melakukan senam terlalu over atau berlebihan maka akan berakibat keletihan pada tubuh dan berpotensi sakit. Pollock & Wilmore (1990) mengklasifikasikan intensitas latihan berdasarkan pencapaian frekuensi denyut jantung latihan.Â
Kecukupan frekuensi denyut jantung maximal/maximak (MHR) yaitu: kurang dari 35% disebut sangat ringan, 35 -- 59 % disebut ringan, 60 -- 79% disebut sedang, 80 -- 89% disebut tinggi dan lebih besar atau sama dengan 90% disebut sangat tinggi. Murtiwi (2001) yang menyatakan bahwa senam bermanfaat menghindari penumpukan lemak di tubuh.Â
Timbunan lemak yang berlebih di perut akan menghasilkan hormon yang akhirnya mengakibatkan hiperin insulin yang memunculkan berbagai penyakit, misalnya diabetes, hipertensi, stroke, jantung koroner, kadar asam urat tinggi dan tumor.Â
Orang yang mempunyai daya tahan apabila diserang penyakit berarti orang itu status kesehatannya baik. Kesehatan adalah kebutuhan dasar bagi kehidupan manusia, tetapi hal itu tidak dapat dicapai secara otomatis, kesehatan memerlukan pemeliharaan dan pembinaan semua faktor yang secara universal atau mendasar mempengaruhinya.Â
Jika status kesehatannya baik, dapat mencurahkan segala tenaga dan pikirannya untuk mencapai hasil kerja yang berdaya guna dan berhasil guna bagi kepentingan diri, masyarakat dan bangsa.Â
Oleh arena itu kegiatan senam sehat bersama warga dengan mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarang sangat bermanfaat bagi setiap masyarakat, tingkat kesadaran masyarakat tentang pentingnya melakukan senam perlu ditingkatkan, jika tingkat kesadaran masyarakaat terhadap melakukan senam tinggi maka kegiatan senam bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja dan tidak terikat waktu. Semoga dengan terlaksananya senam sehat bersama KKN UIN Walisongo dapat memotivasi dan meningkatkan kesadaran terhadap masyarakat khususnya masyarakat RW 09, Gunungpati, Kota Semarang.
DAFTAR PUSTAKA
1. Purwanto, "Dampak Senam Aerobik terhadap Daya Tahan Tubuh dan Penyakit", Jurnal Media Ilmu Keolahragaan Indonesia (2011) 1: 1-9
2. Farida Mulyaningsih, " Optimalisasi Gerakan-gerakan Senam Untuk Meningkatkan Kesegaran Jasmani", cakrawala Pendidikan Nomor 2, Tahun XII, Juni 1994.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H