Maha senyum terukir pada wajah Abdul saat menerima sebuah tontonan feedback perilaku positif anak-anak remaja papua barat setelah menerima manfaat kognisi miliknya. Â Tahun 2019 saat itu, ia telah menyukai kegiatan sosial hingga tiba saat ia mengenal "Genre".
Generasi berencana (genre) adalah sebuah platform dibawah naungan BKKBN untuk mempersiapkan remaja menuju masa depan yang baik serta membantu melewati masa transisi, sehingga dapat terhindar dari triad krr (Seksualitas, HIV/ AIDS dan Napza), serta sex pranikah dan pernikahan dini.
Adalah Abdulrahman Hardiansyah seorang mahasiswa Ilmu Komunikasi di Universitas Muhammadiyah Prof. Dr Hamka yang  berkesempatan menjadi Duta Genre Papua Barat sejak tahun 2021.
Lantas bagaimana ia bisa menjadi duta genre papua barat? Apa yang membuat dia ingin menjadi duta genre? Bagaimana proses nya? Apakah menjadi duta genre itu menyenangkan?
Tahun 2019 sudah ia mengetahui tentang genre ini, saja namun kesempatan itu belum berlabuh pada dirinya, saja barulah tahun berikutnya kesempatan itu berlabuh padanya, namun masih saja ada hambatan yang menghampiri karena saat itu covid sedang melambung tinggi sehingga perjalan nya untuk menjadi duta genre harus terhenti sejenak karena grand final terpaksa diundur di tahun 2022.
Setelah melewati putaran waktu, tibalah hari yang ditunggu-tunggu. 22, April 2022, dimana maha senyum pertama saat ia menerima sebuah kenyataan bahwa dia berhasil menjadi juara tiga duta genre papua barat.
Ia begitu senang sejak saat pertama kali mengenal genre, karena ada segumpal keyakinan jika ia menjadi duta genre akan sejalan dengan wujud potensi diri yang ia gemari, dengan kata lain ia akan mendapat banyak pengetahuan yang berguna untuk mengembangkan potensi dirinya.
Apalagi ketika maha senyum kedua terpancar melalui kesan pengalaman saat ia berkesempatan memberikan kemanfaatan pada anak-anak remaja papua barat tentang seks usia dini dan self-improvement. Selain itu maha senyum juga terus berlanjut saat ia berkesempatan berjumpa dengan sejumlah pejabat negara.
Lalu bagaimana cara dia membagi waktu antara kuliah dan kegiatan duta genre? Apakah duta genre menyebabkan kemacetan kuliah? Dapatkah ia menjalani keduanya dengan baik?
Tidaklah mudah memiliki dua peran tanggung jawab. Itu artinya tidaklah mudah menjalani peran sebagai seorang mahasiswa dan duta genre dalam sama waktu. Namun saja sepertinya itu adalah hal yang mudah karena ia menerapkan manajemen waktu setiap harinya.
 "Saya menerapkan skala prioritas untuk melihat peran yang tidak bisa ditunda, dalam hal ini saya perlu memperhatikan urgent situasi yang mengharuskan peran itu disegerakan, selain itu saya juga membuat schedule kegiatan sepanjang satu hari itu, dari pagi sampai malam"
Ia melanjutkan bahwa keprihatinan ada pada nya, manakala melihat anak muda jatuh ke dalam palung negatif seperti narkoba dan seks bebas sebagai pintu gerbang menuju HIV. Ia mengatakan bahwa masa muda sebagai masa penentuan, sehingga harus dimanfaatkan dengan baik.
"Manfaatkan masa muda dengan sebaik mungkin karena masa muda itu tidak diulang dua kali, masa muda ini adalah masa penentuan, masa ini bisa menentukan baik buruk nya seseorang di masa yang akan datang, apa yang anda lakukan berpengaruh terhadap masa yang akan datang, jadi lakukanlah hal-hal positif, bangun personal branding, bangun relasi, dan juga ikut kegiatan sebanyak-banyak nya karena itu adalah sebuah bekal kehidupan di masa yang mendatang" tuturnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H