Mohon tunggu...
Aldo
Aldo Mohon Tunggu... Lainnya - Lulusan sarjana ekonomi dengan ketertarikan pada dunia keuangan, politik, dan olahraga

Everyone says that words can hurt. But have they ever been hurt by the deafening silence? It lingers like the awkward echo after a bad joke, leaving you wondering if you've been forgotten, ostracized, or simply become so utterly uninteresting that even crickets find your company unbearable.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Mengapa Indonesia Hampir Mustahil Menjadi Tuan Rumah Piala Dunia FIFA?

20 November 2024   12:30 Diperbarui: 20 November 2024   12:40 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jakarta International Stadium dengan Kualitas Rumput yang Jelek (Arsip Pribadi)

Sebagai seseorang yang menjadi bagian dari kepanitiaan Piala Dunia U-17 FIFA 2023, saya bisa melihat banyak sekali alasan FIFA tidak akan mempercayakan Indonesia kembali, setidaknya dalam jangka pendek dan menengah. Pertama, meski beberapa stadion telah direnovasi, termasuk dengan perbaikan kecil pada Jakarta International Stadium, arena tersebut masih jauh dari standar yang sebenarnya diharapkan FIFA. 

Masalah-masalah yang terlihat antara lain kualitas lapangan yang sangat buruk hingga aksesibilitas stadion yang terbatas. Sumber daya manusia yang ada juga banyak yang kurang kompeten. Penyelenggara lokal kurang profesional, dengan banyak miskomunikasi dan kekacauan logistik, hingga beberapa hari sebelum penyelenggaraan pertandingan pertama. Kontrol terhadap sponsor juga menjadi kacau karena perbedaan standar yang ditetapkan oleh PSSI dibandingkan dengan FIFA. Layanan transportasi umum juga sangat tidak efisien.

Piala Dunia Qatar 2022: Standar Emas Penyelenggaraan Acara

Piala Dunia FIFA 2022 di Qatar menetapkan standar baru yang sulit ditandingi dalam penyelenggaraan acara olahraga global. Sebagai salah satu relawan di ajang tersebut, saya memiliki kesempatan untuk menyaksikan langsung betapa telitinya perencanaan dan sempurnanya pelaksanaan turnamen ini. Pengalaman ini membuka mata saya terhadap tingginya tingkat profesionalisme dan komitmen yang diperlukan untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia. Setiap stadion yang digunakan di Qatar merupakan keajaiban teknik modern. Saya mempunyai kesempatan untuk mengunjungi beberapa stadion, di antaranya Lusail Stadium, Al Bayt Stadium, Stadium 974, dan Al Janoub Stadium. Stadion-stadion tersebut tidak hanya megah dengan kapasitas lebih dari 40.000, tetapi juga dirancang dengan teknologi berkelanjutan. Fasilitas seperti pendingin udara di dalam stadion memastikan kenyamanan maksimal bagi penonton dan pemain, bahkan di bawah cuaca ekstrem pada bulan November 2022.

Sistem transportasi di Qatar menjadi tulang punggung suksesnya logistik turnamen. Sistem metro yang terintegrasi, dilengkapi dengan layanan shuttle khusus, memastikan penggemar dapat bergerak dari satu stadion ke stadion lain dengan mudah. Sebagai relawan internasional dengan akomodasi terpusat pada Barahat Al Janoub di Al Wakrah dengan penugasan utama pada Al Bayt Stadium di Al Khor, saya melihat langsung bagaimana pengelolaan arus panitia dan penggemar dilakukan secara efisien dan sangat membantu dalam mobilitas yang cepat. 

Relawan-relawan juga mendapatkan pelatihan yang mendalam sebelum turnamen dimulai, mulai dari pelatihan umum yang dilaksanakan di Doha Exhibition Center (DEC) dan venue specific training di lokasi penugasan masing-masing. Saya, misalnya, diberi pemahaman detail tentang peran saya, mulai dari manajemen kerumunan hingga menghadapi skenario darurat. Semua relawan diberikan peralatan yang memadai, seperti seragam berkualitas, akses komunikasi, dan arahan tugas yang jelas. Ini memastikan tidak ada kebingungan selama acara berlangsung. Selama penyelenggaraan pertandingan, setiap relawan juga mempunyai akses terhadap Volunteer Center yang terintegrasi dengan baik, dengan makanan dan minuman yang berkualitas.

fwc-3-673d75fc34777c425d04deb2.jpg
fwc-3-673d75fc34777c425d04deb2.jpg
Suasana FIFA Fan Festival Menjelang Pembukaan di Al Bidda Park (Arsip Pribadi)

Zona penggemar di Qatar 2022 dirancang untuk menciptakan pengalaman tak terlupakan. Dengan hiburan interaktif, area makanan dari berbagai negara, dan siaran langsung pertandingan, penggemar dari seluruh dunia merasa benar-benar diterima. Sistem tiket yang efisien, didukung oleh teknologi canggih, membuat pembelian dan akses masuk stadion menjadi sangat lancar. Pemerintah Qatar mempekerjakan sekitar 50.000 personel keamanan termasuk departemen kepolisian dan pasukan militer dari setidaknya 13 negara, termasuk Polandia, Jerman, Prancis, Kuwait, Yordania, Italia, Palestina, Spanyol, Pakistan, Turki, Amerika Serikat, Arab Saudi, dan Inggris. Hal ini memberikan keamanan yang benar-benar terasa selama satu bulan penyelenggaraan Piala Dunia FIFA Qatar 2022. Sebagai relawan, saya bekerja dengan individu dari berbagai negara dan latar belakang budaya. Koordinasi antarbudaya ini tidak hanya memperluas wawasan saya tetapi juga menciptakan lingkungan kerja yang harmonis. Penggemar juga merasakan keramahan luar biasa dari warga lokal dan relawan, menciptakan suasana yang inklusif.

fwc4-673d75d234777c4028452c94.jpg
fwc4-673d75d234777c4028452c94.jpg
Thank You Party yang Diperuntukkan Bagi Relawan dan Turut Dihadiri Presiden FIFA (Arsip Pribadi)

Mengapa Indonesia Tidak Siap untuk Piala Dunia FIFA, Setidaknya Saat Ini?

Kegagalan untuk memberikan dukungan pemerintah yang diperlukan selama bidding sebelumnya menunjukkan kelemahan dalam sistem politik dan birokrasi di Indonesia. Meskipun masalah ini akhirnya diselesaikan dengan pemberian dukungan pemerintah pusat pada Piala Dunia U-17 FIFA 2023, kemungkinan FIFA akan memberikan kepercayaan kepada Indonesia tetap masih kecil, mengingat kebijakan politik internasional Indonesia juga masih rentan dengan tidak adanya pengakuan terhadap Israel.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun