Mohon tunggu...
Aldo
Aldo Mohon Tunggu... Lainnya - Lulusan sarjana ekonomi dengan ketertarikan pada dunia keuangan, politik, dan olahraga

Everyone says that words can hurt. But have they ever been hurt by the deafening silence? It lingers like the awkward echo after a bad joke, leaving you wondering if you've been forgotten, ostracized, or simply become so utterly uninteresting that even crickets find your company unbearable.

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Pemilu AS 2024: Biaya Tinggi, Dominasi Donatur, Polarisasi, dan Kemenangan Partai Republik

10 November 2024   15:20 Diperbarui: 12 November 2024   07:31 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemilihan umum atau pemilu Amerika Serikat (AS) 2024, yang dilaksanakan hingga 5 November 2024, telah menjadi tonggak sejarah dalam banyak hal---dengan pengeluaran yang tercatat salah satu terbesar sepanjang sejarah, polarisasi yang sangat intens, serta pengaruh besar dari donatur utama dan komite aksi politik (PAC).

Pemilu ini memperlihatkan Partai Republik yang berhasil memenangkan kursi kepresidenan, menguasai Senat, serta berpotensi mengamankan mayoritas di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Hasil pemilu ini mencerminkan perpecahan yang mendalam di negara tersebut dan konsentrasi kekuatan finansial di tangan segelintir individu dan organisasi kaya.

Artikel ini mengeksplorasi dinamika keuangan, pengaruh donatur, dan hasil utama dari pemilu, serta dampaknya terhadap masa depan demokrasi di AS.

Hasil Pemilihan Presiden AS 2024 dengan Donald Trump dari Partai Republik Berhasil Merebut 312 Suara Elektoral (270toWin, Proyeksi Decision Desk HQ)
Hasil Pemilihan Presiden AS 2024 dengan Donald Trump dari Partai Republik Berhasil Merebut 312 Suara Elektoral (270toWin, Proyeksi Decision Desk HQ)

Meningkatnya Biaya dalam Pemilu AS: Biaya Demokrasi yang Semakin Mahal

Siklus pemilu AS 2024 telah memecahkan rekor pengeluaran, melampaui tahun-tahun sebelumnya dengan total biaya mencapai $15,9 miliar atau sekitar Rp248,91 triliun.

Biaya kampanye untuk pemilihan presiden, Senat, dan DPR AS meningkat drastis, mencerminkan kebutuhan mendesak bagi para kandidat untuk mendapatkan dukungan finansial yang besar demi tetap kompetitif.

Sebagai perbandingan, pemilu AS 2012 menghabiskan $8,6 miliar atau Rp134,63 triliun (dengan kurs 2024, tanpa penyesuaian inflasi), sementara pada tahun 2000, total pengeluaran hanya mencapai $5,6 miliar atau sekitar Rp87,67 triliun (dengan kurs 2024, tanpa penyesuaian inflasi).

Tren ini menunjukkan bahwa tuntutan finansial kampanye semakin meningkat, menimbulkan tekanan besar bagi para kandidat untuk terus mencari dana, seringkali dengan mengorbankan keterlibatan langsung dengan pemilih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun