Mohon tunggu...
Aldo
Aldo Mohon Tunggu... Lainnya - Detektif informasi, pemintal cerita, dan pemuja mise-en-scène

Everyone says that words can hurt. But have they ever been hurt by the deafening silence? It lingers like the awkward echo after a bad joke, leaving you wondering if you've been forgotten, ostracized, or simply become so utterly uninteresting that even crickets find your company unbearable.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Tambah Kementerian Tambah Masalah, Kritik untuk Pemerintahan Baru Prabowo Subianto

15 Oktober 2024   13:28 Diperbarui: 15 Oktober 2024   14:45 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keputusan untuk memperluas jumlah kementerian di bawah pemerintahan Prabowo Subianto pada akhirnya tidak dapat diubah, tetapi akan sangat penting jika dapat dipertimbangkan kembali dalam jangka menengah dan panjang. Alih-alih memperbesar birokrasi, fokus seharusnya pada peningkatan efisiensi dan efektivitas struktur pemerintahan yang ada. 

Pelajaran dari negara lain menunjukkan bahwa lebih banyak kementerian tidak menjamin tata kelola yang lebih baik---bahkan sebaliknya, seringkali justru memperlambat, memperburuk ketidakefisienan, dan meningkatkan biaya.

Selain itu, ironi dari dorongan "pemerintahan besar" di negara yang telah melarang komunisme sejak 1965 tidak bisa diabaikan. Masa depan Indonesia bergantung pada tata kelola yang cerdas dan lincah yang mengutamakan hasil daripada imbalan politik. 

Pemerintahan Prabowo seharusnya berusaha untuk menyederhanakan fungsi pemerintahan, meningkatkan akuntabilitas, dan fokus pada memberikan manfaat nyata bagi rakyat Indonesia, daripada memperluas aparatur negara dengan biaya rakyat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun