Mohon tunggu...
Aldo
Aldo Mohon Tunggu... Lainnya - Lulusan sarjana ekonomi dengan ketertarikan pada dunia keuangan, politik, dan olahraga

Everyone says that words can hurt. But have they ever been hurt by the deafening silence? It lingers like the awkward echo after a bad joke, leaving you wondering if you've been forgotten, ostracized, or simply become so utterly uninteresting that even crickets find your company unbearable.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Transformasi Stadion Al Janoub Menjadi Lautan Bakat Asia dan Bahkan Global

16 April 2024   16:55 Diperbarui: 16 April 2024   16:58 350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana Pertandingan antara Swiss dan Kamerun di Stadion Al Janoub (Arsip Pribadi)

Maju cepat ke hari ini pada tahun 2024, Al Janoub mengenakan mahkota baru - sebagai tuan rumah Piala Asia U-23 AFC 2024. Meskipun pertandingan di stadion ini belum dimulai, saya percaya bahwa energi yang tercipta akan berbeda, mentah dan berdenyut dengan ambisi muda. Deru penonton mungkin lebih sedikit dibandingkan yang saya saksikan lebih dari setahun yang lalu, tetapi semangat untuk permainan yang indah tetap tidak akan pudar. Berdiri di tribun, saya percaya bahwa penonton tidak bisa tidak merasakan gelombang kegembiraan. 

Para pemain muda akan bermain melangkah ke lapangan yang sama dan kita akan menyaksikan momen-momen ikonik mirip seperti pada Piala Dunia FIFA sebelumnya. Mereka membawa harapan bangsa mereka, impian benua di pundak mereka. Selain itu, tidak seperti para pemain senior yang bermain di perhelatan tingkat dunia dengan banyak pengalaman, para pemain muda ini baru saja memulai perjalanan mereka. Al Janoub, dengan warisannya yang terukir di setiap tikungan, akan menjadi mentor bisu bagi mereka.

 Semangat inovatifnya akan mendorong mereka maju, membisikkan kisah kejayaan masa lalu dan menginspirasi mereka untuk mendobrak batasan dan menulis ulang narasi permainan. Pengalaman yang luar biasa bagi para pemain dan keseruan yang akan dirasakan oleh penonton selama menyaksikan kebangkitan generasi berikutnya di panggung ini akan menjadi catatan menarik berikutnya dalam sejarah sepak bola Asia dan bahkan dunia.

Mercusuar bagi Masyarakat Lokal

Kisah Al Janoub bukan hanya tentang acara olahraga akbar, mulai dari Piala Dunia FIFA, Piala Asia AFC, hingga Piala Asia U-23 AFC. Cerita stadion ini juga tentang komunitas yang dilayaninya. Meskipun ada rencana untuk mengurangi kapasitas tempat duduk untuk menjadikannya rumah yang lebih intim bagi klub dan pendukungnya, transformasi ini hampir dapat dipastikan untuk menjadi stadion tersebut tetap menjadi pusat yang dinamis, menumbuhkan kecintaan terhadap olahraga di kalangan pemuda setempat.

 Bayangan bagi anak laki-laki dan perempuan muda dari Al Wakrah dalam menendang bola di lapangan yang sama seperti bintang-bintang senior dunia dan masa depan Asia akan menginspirasi karir mereka. Warisan Al Janoub melampaui gemuruh penonton, menjadi katalis untuk pengembangan olahraga lokal. Mungkin, suatu hari nanti, salah satu dari anak muda ini akan menghiasi panggung dunia utama berikutnya, memulai perjalanan mereka di bawah tatapan atap yang terinspirasi perahu dhow. Stadion Al Janoub lebih dari sekadar beton dan baja, melainkan bukti kecerdasan manusia, panggung untuk mimpi olahraga, dan simbol semangat yang tak tergoyahkan dari suatu negara untuk permainan yang indah. 

Stadion ini merupakan tempat sejarah penting dibuat, warisan dibangun, dan masa depan sepak bola Qatar mengambil langkah pertamanya. Saat saya berdiri di sini, di tengah suasana elektrik Piala Dunia FIFA pada tahun 2022, saya merasa menjadi bagian dari perjalanan luar biasa ini - perjalanan yang dimulai dengan lembaran akreditasi relawan dan terus terungkap dengan setiap gemuruh penonton. Sekarang, saatnya bagi para pemain, penonton, pekerja, dan tentunya relawan untuk membentuk sejarah dan kisah ikonik berikutnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun