Kedekatan dengan pusat kota Tokyo menjadi daya tarik utama dari HND, terutama bagi para pelancong bisnis. Fokus pada efisiensi dan teknologi Jepang tercermin dalam desain dan operasi bandara yang ramping. Secara historis, HND difokuskan pada rute domestik, sehingga pertumbuhan internasional dibatasi oleh masalah kapasitas dan ruang udara. Regulasi ketat tentang kebisingan juga telah menjadi penghalang ekspansi masa depan demi kenyamanan penduduk setempat. HND melayani 78,200,000 pada tahun 2023.
6. Denver International Airport (DEN): Penghubung Pegunungan Rocky
Lokasi geografisnya yang sentral menjadikan DEN sebagai bandara ideal untuk koneksi lintas Amerika Serikat, melayani United Airlines dan maskapai besar lainnya. Ruang untuk ekspansi fisik memungkinkan pertumbuhan penumpang di masa mendatang. Cuaca musim dingin yang tidak terduga menjadi tantangan utama yang dihadapi DEN karena sangat merusak jadwal, menyebabkan penundaan, dan pembatalan. DEN menghadapi pengawasan yang meningkat terkait potensi dampak ekologis dari ekspansi di masa depan. DEN melayani 77,837,917 pada 2023, meningkat 12.3% dibandingkan tahun 2022.
7. Istanbul Airport (IST): Bintang Turki dalam Perjalanan
Posisinya yang unik, yang membentang di Eropa dan Asia, menjadikan IST sebagai titik transit yang menarik bagi Turkish Airlines. Fasilitas baru dan megah dengan ruang ekspansi yang signifikan untuk memenuhi permintaan di masa depan juga menjadi keunggulan IST. Akan tetapi, IST menghadapi tantangan terkait dengan dampak negatif terhadap lingkungan selama pembangunan IST yang menimbulkan kontroversi. Model pertumbuhan IST juga bergantung pada kesuksesan terus-menerus dari maskapai tunggal, yakni Turkish Airlines.
8 - 15: Pemain Kunci dalam Jaringan Global
Jaringan bandara yang melengkapi 15 teratas sangat penting untuk pemahaman holistik tentang perjalanan udara. Bandara-bandara tersebut meliputi Los Angeles International Airport (75,050,851 penumpang), O'Hare International Airport di Chicago (73,894,226), Indira Gandhi International Airport di New Delhi (72,214,841), Soekarno--Hatta International Airport di Jakarta (67,832,900), Charles de Gaulle Airport di Paris (67,421,316), Guangzhou Baiyun International Airport (63,167,751), John F. Kennedy International Airport di New York (62,440,306), dan Amsterdam Airport Schiphol (61,889,586). Masing-masing bandara tersebut merupakan pusat kekuatan regional, yang mencerminkan dinamika pasar yang unik dan menopang konektivitas global. Akan tetapi, bandara-bandara tersebut menghadapi tantangan yang mencerminkan dilema abad ke-21: menyeimbangkan pergerakan massal dengan keberlanjutan dan memastikan bahwa konektivitas yang meningkat tidak merugikan masyarakat dan lingkungan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H