Mohon tunggu...
Aldo
Aldo Mohon Tunggu... Lainnya - Detektif informasi, pemintal cerita, dan pemuja mise-en-scène

Everyone says that words can hurt. But have they ever been hurt by the deafening silence? It lingers like the awkward echo after a bad joke, leaving you wondering if you've been forgotten, ostracized, or simply become so utterly uninteresting that even crickets find your company unbearable.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Roti dan Sirkus: Elektoral Indonesia yang Teralihkan

2 Maret 2024   10:24 Diperbarui: 2 Maret 2024   10:42 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semakin maraknya politisi selebritis di Indonesia merupakan masalah multi-aspek, tetapi akarnya terletak pada kegagalan sistem politik itu sendiri. Sistem di negara ini mencerminkan kurangnya peraturan keuangan kampanye yang kuat, defisit pendidikan kewarganegaraan, dan prioritas yang mengkhawatirkan pada gemerlap dunia hiburan atas pengabdian tulus kepada publik di antara bagian-bagian elektorat. Mengatasi distorsi dalam demokrasi ini tidak akan mudah sekalipun dalam jangka panjang. Hal tersebut menuntut upaya bersama untuk merombak pendidikan politik di Indonesia, mempromosikan literasi media yang kritis, dan menanamkan pemahaman yang lebih dalam kepada publik Indonesia tentang kualitas yang harus dituntut dari para pemimpin mereka. Kehadiran beberapa selebritis berbakat yang berkomitmen pada pelayanan publik tidak boleh dikutuk. Tetapi ketika selebritis menjadi norma hinga memperkecil kompetensi dan pengalaman, inilah saatnya bagi bangsa untuk bertanya apakah mereka mendapatkan pemerintahan yang benar-benar layak mereka dapatkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun