Mohon tunggu...
Aldo
Aldo Mohon Tunggu... Lainnya - Pengungkap informasi, perangkai cerita, dan pengagum tata visual

Everyone says that words can hurt. But have they ever been hurt by the deafening silence? It lingers like the awkward echo after a bad joke, leaving you wondering if you've been forgotten, ostracized, or simply become so utterly uninteresting that even crickets find your company unbearable.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Dari Persaingan Menuju Rekonsiliasi: Dinamika Kekuasaan dan Kerjasama Antara Kekristenan dengan Islam (Perjalanan dari Abad ke-7 hingga ke-21)

2 Februari 2024   13:59 Diperbarui: 2 Februari 2024   14:04 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menavigasi Abad ke-20 dan 21

Abad ke-20 diwarnai ketegangan Perang Dingin dan konflik regional. Revolusi Iran dan sejumlah gerakan Islamisme memicu kecemasan bagi kedua agama, tetapi dialog dan kerjasama antar-agama terus berkembang. Globalisasi mendorong kerjasama dalam isu-isu global seperti kesetaraan, hak asasi manusia, dan kemiskinan.

Sumber: NBC News
Sumber: NBC News

Kesimpulan: Gerakan Perdamaian yang Terinspirasi dari Sejarah

Data perdagangan menunjukkan hubungan ekonomi yang makmur antara wilayah Kristen dan Muslim, mencapai puncaknya pada abad ke-15. Sejumlah kitab-kitab hasil terjemahan dari Zaman Keemasan Islam menunjukkan pertukaran intelektual yang signifikan antara Kristen dengan Islam. Hal tersebut turut menginspirasi masyarakat modern untuk menciptakan perdamaian antar-kedua agama di tengah berbagai konflik yang terjadi, dan survei terkini menunjukkan semakin banyak dorongan untuk dialog antar-kedua agama tersebut.

Hubungan Kekristenan dan Islam tidak sebaiknya terdefinisi oleh perjuangan kekuasaan. Kerjasama dan pertukaran budaya banyak memainkan peran penting dalam sejarah keduanya. Memahami kompleksitas ini melalui lensa dinamika kekuasaan dan kerjasama membantu kita memahami masa kini dalam membangun masa depan yang damai. Mengakui sejarah, memupuk dialog, dan membangun kerjasama antar-agama menjadi langkah penting untuk membangun jembatan perdamaian dan mempromosikan hidup berdampingan di dunia yang semakin terkoneksi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun