Indonesia sebagai Soft Power: Memamerkan Keunikan sebagai Tuan Rumah
Budaya yang beragam, pemandangan yang menakjubkan, dan keramahan hangat masyarakat Indonesia merupakan aset berharga dalam proses menuju tuan rumah Olimpiade 2036 bagi Indonesia. Mempromosikan kekuatan unik ini akan menjadi kunci untuk menggerakkan hati dari Future Host Commission yang dibentuk oleh IOC dan tentunya mendapatkan dukungan dari audiens global. Penawaran dari Indonesia harus menyajikan narasi yang meyakinkan bahwa Indonesia bisa menjadikan Olimpiade 2036 sebagai wadah yang menyatukan potensi olahraga Indonesia dengan kekayaan budaya yang dimiliki, serta menyoroti perjalanan untuk menjadi negara olahraga utama di dunia.
Indonesia saat ini menempati peringkat ke-60 dalam perolehan medali Olimpiade sepanjang masa (hingga Tokyo 2020) yang mengindikasikan bahwa negara ini masih memiliki ruang yang signifikan untuk berkembang dan bersaing dengan negara-negara besar lainnya. Investasi dalam program pengembangan atlet, pencarian bakat, dan pelatihan kelas dunia bisa mendorong Indonesia naik peringkat, tetapi komitmen besar sebagai bagian dari persiapan menjadi tuan rumah juga dibutuhkan untuk menciptakan peluang yang jauh lebih besar untuk menjadi negara kuat dalam Olimpiade ke depannya.
Sustainability: Mewujudkan Olympic Agenda 2020
Menggabungkan prinsip-prinsip keberlanjutan ke dalam penawaran tuan rumah Olimpiade bukan lagi menjadi pilihan, melainkan suatu keharusan. Olympic Agenda 2020 menekankan tanggung jawab lingkungan, inklusi sosial, dan keberlanjutan ekonomi. Komitmen Indonesia terhadap prinsip-prinsip tersebut dapat ditunjukkan melalui penggunaan sumber energi terbarukan untuk penyelenggaraan Olimpiade pada infrastruktur utama dan pendukung, adopsi praktik pembangunan berkelanjutan, dan penerapan inisiatif dalam menyeimbangkan emisi karbon. Selain itu, memastikan aksesibilitas bagi orang-orang dengan disabilitas dan mempromosikan kesetaraan gender dalam semua aspek Olimpiade akan berdampak positif pada tawaran dari Indonesia kepada IOC.
Persatuan dan Kolaborasi: Membangun Tim Kuat
Untuk menjadikan IKN sebagai tuan rumah Olimpiade 2036 membutuhkan upaya kolektif dari berbagai sektor. Kolaborasi antara pemerintah, Komite Olimpiade Indonesia, pemangku kepentingan sektor swasta, dan masyarakat umum menjadi sangat penting. Menetapkan struktur tata kelola yang jelas dengan peran dan tanggung jawab yang terdefinisi dengan baik akan memastikan pengambilan keputusan yang efisien dan transparansi. Melibatkan masyarakat melalui program outreach komunitas dan inisiatif sukarela akan membina kebanggaan dan nasionalisme. Keberhasilan Indonesia dalam mewujudkan aspek ini akan menunjukkan kepada IOC bahwa Indonesia layak menyelenggarakan Olimpiade.
Pelajaran dari Masa Lalu: Menjadikan Kegagalan sebagai Guru
Upaya Indonesia yang tidak berhasil untuk menjadikan Jakarta sebagai tuan rumah Olimpiade 2032 memberikan pelajaran berharga. Indonesia harus mampu mengatasi kekhawatiran yang diajukan oleh IOC mengenai kesiapan infrastruktur, kelayakan keuangan, dan manajemen acara sangat penting. Selain itu, Indonesia perlu menganalisis secara kritis bidding package dari Brisbane yang berhasil untuk memahami kekuatan potensial yang bisa dijadikan benchmark dan mengidentifikasi area-area yang perlu diperbaiki oleh Indonesia agar dipercaya menjadi tuan rumah Olimpiade 2036.
Kesimpulan: Olimpiade sebagai Mimpi yang Dapat Diraih