Generazi Z, atau yang biasa dikenal dengan “gen z”, yaitu mereka yang lahir di tahun 1997 hingga 2012, kini menjadi bagian penting dari pemilih dalam pemilu. Berbeda dari generasi sebelumnya, Gen Z tumbuh di era digital yang serba cepat, dan akses informasi yang tanpa batas. Mereka memiliki cara pandang yang berbeda terhadap dunia politik. Tetapi, bagaimana sebenarnya pengaruh mereka terhadap pemilu,dan apa saja tantangan yang dihadapi generasi ini?
Dominasi Pemilu Muda
Berdasarkan catatan Komisi Pemilihan Umum (KPU), untuk Pemilu 2024 mencapai 204.807.222 pemilih. Sebanyak 66.822.389 atau 33,60 persen pemilih daari generasi milenial. Sedangkan pemilih dari genersi Z adalah sebnayak 46.800.1611pemilih atau sebanyak 22,85 persen. Generasi kedua ini mendominasi pemilih Pemilu 2024, yakni sebanyak 56,45 persen dari total seluruh pemilu. Angka tersebut menunjukan Gen Z dan milenial memiliki potensi besar untuk membentuk perubahan dan memberikan kontibusi positif dalam pengambilan keputusan.
Peran dalam Proses Demokrasi
Sebagai generasi yang tumbuh di era digital dan akses informasi yang tanpa batas, Gen Z memiliki kemampuan untuk menggunakan media sosial dan teknologi untuk menyebar luaskan infoemasi politik dan mengorganisir dukungan bagi kandidat atau isu tertentu. Mereka cenderung lebih kritis terhadap isu-isu politik yang beredar. Hal ini memungkinkan mereka untuk menjadi agen perubahan yang efektif dalam dinamika politik.
Keterlibatan dalam Isu-Isu Sosial
Gen Z dikenal dengan kepedulian terhadap isu isu seperti kesetaraan gender, lingkungan hidup dan keadilan sosial. Keterlibatan mereka adalam pemilu dapat mendorong kandidat untuk lebih memeperhatikan isu-isu tersebut dalam visi misi mereka. Dengan demikian, suara Gen Z tidak hanya menentukan hasil pemilu, tetapi juga mempengaruhi agenda politik secara keseluruhan.
Tantangan dan harapan
Meskipun Gen Z memiliki potensi yang besar, mereka juga menghadapi tantangan seperti apatisme politik dan kurangnya akan informasi yang akurat tentang kandidat. Oleh karena itu, penting bagi mereka memilih dan memilah informasi yang ada. Harapan masyarakat adalah Gen Z dapat menggunakan hak suara mereka dengan bijaksanauntuk membentuk masa depan Indonesia. Dengan demikian, suara Gen Z bukan hanya sekedar angka, melainkan adalah kekuatan yang dapat mengubah lanskap poitiik Indoensia menuju yang lebih progresif dan responsif terhadap kebutuhan generasi muda.
Gen Z adalah pemilinh masa depan yang memiliki potensi besar untuk mengubah arah politik Indonesia. Namun, melibatkan mereka, dibuutuhkan pendekatan yang sesuai dengan ebutuhakn dan gaya hidup merela. Dengan mendukunh mereka dengan kebih aktif, kitab isa menciptakan demokrasi yang lebih kuat d an inklusif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H