Mohon tunggu...
Andira Maharani Anatasya
Andira Maharani Anatasya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya merupakan seoarang mahasiswa yang gemar menulis puisi, artikel, dll.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kontribusi Guru Bimbingan dan Konseling dalam Mencegah Perilaku Menyimpang Berpacaran pada Siswa

31 Oktober 2023   15:34 Diperbarui: 14 November 2023   14:54 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masa remaja merupakan salah satu fase yang terdapat pada rentang kehidupan seorang manusia. Fase ini merupakan fase perpindahan dari masa anak-anak menuju masa dewasa yang berlangsung pada usia 12 sampai 22 tahun. Masa ini juga dikatakan sebagai masa-masa yang penuh dengan gejolak kehidupan. 

Seorang remaja tentu mengalami perkembangan dan pertumbuhan yang signifikan baik dari segi fisik maupun psikologisnya. Apabila perkembangan remaja dilihat secara fisiknya maka dapat ditandai dengan matangnya organ-organ yang terdapat pada tubuh maupun organ reproduksi pada laki-laki dan perempuan,sedangkan hal yang menjadi penanda kematangan psikologis remaja biasanya muncul ketertarikan atau rasa ingin memiliki terhadap lawan jenis. Hal tersebut yang nantinya menjadi pemicu munculnya keinginan untuk menjalin hubungan (pacaran). 

Pacaran merupakan suatu proses adanya dua orang manusia yang saling memiliki ketertarikan, ingin saling mengenal satu sama lain, dan menginginkan hubungan yang lebih erat lagi dibandingkan dengan sebelumnya. Menurut tinjauan psikologi, perilaku berpacaran merupakan suatu hal yang dianggap normal. Namun, sangat disayangkan tidak sedikit remaja yang mengekspresikan perilaku pacaran yang menyimpang atau tidak sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat, agama maupun hukum.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Survei Kesehatan Reproduksi Remaja (SKRR), menunjukkan bahwa umur pertama kali remaja Indonesia melakukan hubungan pacaran, yaitu pada kisaran umur 12 tahun. Adapun bentuk perilaku pacaran remaja yang tidak sehat sebanyak 92% remaja telah berpegangan tangan saat berpacaran, 82% remaja telah melakukan ciuman, 63% remaja saling meraba area sensitif dengan pasangan ketika berpacaran.  

Faktor Pemicu Perilaku Berpacaran

Adanya perilaku yang menyimpang khususnya dalam konteks berpacaran tentu terdapat faktor-faktor yang memicu seorang remaja (siswa) melakukan hal tersebut, baik secara langsung maupun tidak langsung, yaitu:

1. Diri Individu

Faktor pendorong dalam diri individu bersumber dari motivasi untuk dapat memenuhi kebutuhannya

2. Globalisasi 

Adanya globalisasi menyebabkan pola pikir dan perilaku remaja cenderung beranggapan bahwa berpacaran merupakan suatu rutinitas yang wajib dilakukan dan merupakan hal yang umum terjadi di kalangan teman sebaya. 

3. Kemajuan Teknologi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun