Aku terbawa deras,
titik air  meluap, menjadi-
jadi, tak tertahan
mata dan sudut-sudutnya.
Basah di tapak tanah ini
adalah embun kepulan
asap-asap, kerinduan
yang terperangkap waktu.
Puisi Menarik Lainnya:Â Oey dan Gadis Rahasia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!