Mohon tunggu...
Yuga Andirama
Yuga Andirama Mohon Tunggu... Freelancer - Humanis

Gemar membaca dan menulis puisi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menyepi Perang

6 Maret 2022   13:37 Diperbarui: 12 Maret 2022   13:07 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Lirih/dokpri

Menyalak keras. Suara-
suara salah menyalahkan
begitu ribut di pasar
media, berperang tanda pagar.

Kegentingan beranak cucu.
Lahir dari rahim
kepentingan, yang tidak kutahu
untuk apa perang?

Sejenakku menyepi,
menyentuh tepi pikiran
pemikir Ghazali dan Maslow
bersepi mencari tahu "kebaikan".

Puisi Menarik Lainnya: Di Batas Nyata

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun