Kenangan bergentayangan,
hilang-tampak, nyata menggoda
napas rasa dan kuasa
atas akal yang bahagia.
Kumpulan keping kenangan
membentuk dasar sadar,
telah mencipta kita, yang disayang.
Biar hidup jangan hilang.
Tanpa tuju jelas, hidup terlunta.
Tanpa kenangan hidup, bukan kita.
Adakah kita? Sekumpulan lewat
dan sekarang di batas kenyataan.
Puisi Menarik Lainnya: Tembok Kota Kita
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!