Garis hitam. Menggores
separuh layar kehidupan.
Yang membentang bimbang
dan nyaris hilang jalan.
Waktu meninggalkan aku
dan tanggal menua saku.
Aku menunduk, mengencang perut.
Dan ia menumbuh bunga, simpati.
Curiga kini menyatu tubuh.
Petualang, telah kepalang
dipandang sial. Jalang-malang
yang dituduh kata. "Kapan?"
Puisi Menarik Lainnya: Kiamat Rasa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!