Mohon tunggu...
Andi Rahmanto
Andi Rahmanto Mohon Tunggu... Lainnya - Abdi Negara

Hanya seorang anak manusia yang ingin hidup bahagia dengan caranya sendiri. email: andirahmanto2807@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

Heboh Foto Gayus

21 September 2015   11:50 Diperbarui: 21 September 2015   13:19 537
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lagi iseng-iseng buka FB, tiba-tiba muncul diberanda FB saya sebuah artikel dari detik.com yang memberitakan Gayus lagi asyik makan-makan di restoran. Kabarnya GT sedang divonis hukuman 30 tahun karena kasus penggelapan dana pajak dan dipenjara di LP Sukamiskin, Bandung. Ini link-nya http://news.detik.com/berita/3023909/penjelasan-ditjen-pas-soal-heboh-foto-gayus-tambunan-di-restoran. Bahkan sudah tersebar beritanya di portal berita nasional lainnya.

Heran juga dengan kondisi hukum di Indonesia. Koruptor yang sudah jelas-jelas mengambil uang negara, yang tentunya menyengsarakan rakyat, dan menjadi penyebab pembangun terhambat, kok masih saja bisa bersenang-senang nongkrong di restoran dan berselfie ria. Bagaimana koruptor bisa kapok, kalau koruptor bisa berlenggang keluar-masuk penjara sesuka hati asal punya uang banyak untuk sogok sana-sini.

Sudah saatnya hak-hak narapidana untuk kasus korupsi harus dihilangkan. Negara harus lebih kejam untuk kejahatan yang sudah mewabah ini. Bukan dengan berbaik hati dengan memberikan fasilitas atau hak-hak lebih karena mereka ber-uang. Kalau negara lembek terhadap koruptor, lantas kapan korupsi bisa dibasmi, yang ada justru mereka semakin beranak-pinak yang menyebar dari pemerintahan pusat sampai daerah, mulai dari pejabat sampai pegawai rendahan tidak akan ada takutnya lagi melakukan korupsi.

Hukuman bagi koruptor  haruslah diperberat dan dibuat sesadis-sadisnya. Koruptornya dihukum mati, asetnya disita, keluarganya dimiskinkan dan dikucilkan secara sosial, sehingga ada efek jera yang maksimal. Kesannya memang sadis, tapi itu setimpal dengan tindakan koruptor yang tega-teganya mencuri uang negara yang jelas-jelas untuk pembangunan dan kesejahteraan rakyat. 

 

Sekian dulu ngomel-ngomelnya. Salam

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun