Mohon tunggu...
andi rafi
andi rafi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

hobi sepak bola dan menonton film

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Media Massa di Indonesia: Peran Normatif dalam Mengawal Demokrasi

22 September 2024   20:25 Diperbarui: 22 September 2024   20:30 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto oleh : rawpixel.com

Dalam teori komunikasi massa, salah satu landasan utama adalah peran normatif media, yang menekankan tanggung jawab media dalam melayani kepentingan publik. Denis McQuail (2010) dalam bukunya McQuail's Mass Communication Theory menyoroti pentingnya media dalam menjalankan peran sosialnya dengan mematuhi standar etika dan moral yang ada di masyarakat. Menurut McQuail, teori normatif menuntut agar media tidak hanya berfokus pada bisnis dan hiburan, tetapi juga menjadi agen perubahan sosial yang mempromosikan keadilan, transparansi, dan kebebasan.

Dalam konteks Indonesia, Nia Kurniati Syam (2006) dalam jurnalnya yang berjudul Sistem Media Massa Indonesia di Era Reformasi: Perspektif Teori Normatif Media Massa membahas bagaimana media di Indonesia beroperasi pasca-reformasi. Menurut Syam, media di Indonesia telah bertransformasi menjadi lebih bebas, namun kebebasan ini dihadapkan pada berbagai tantangan, termasuk tekanan politik dan kepentingan ekonomi. Syam menggarisbawahi bahwa meskipun media memiliki kebebasan lebih luas dibandingkan era Orde Baru, kepemilikan media oleh konglomerat besar sering kali memengaruhi arah pemberitaan. Ini mengurangi independensi media dalam menjalankan fungsi kontrol sosial mereka.

McQuail (2010) menyebutkan bahwa peran utama media dalam teori normatif adalah memastikan bahwa mereka melaporkan berita secara objektif dan kritis, terutama dalam sistem demokrasi. Fungsi ini tetap relevan di Indonesia, di mana media massa memainkan peran penting dalam menginformasikan publik tentang isu-isu politik dan sosial. Namun, seperti yang dijelaskan oleh Syam (2006), media di Indonesia saat ini harus berjuang melawan dominasi pemilik modal yang seringkali mempengaruhi kebijakan editorial.

Meskipun media Indonesia telah mengalami kemajuan pesat dalam hal kebebasan pers, tantangan yang dihadapi masih banyak. Media massa sering kali tergoda untuk menyajikan konten yang lebih menarik untuk mengamankan pendapatan iklan, sehingga mengorbankan peran normatif mereka sebagai penyedia informasi yang benar dan adil. McQuail (2010) mengingatkan bahwa media yang bertanggung jawab harus selalu mengutamakan kepentingan publik, bukan hanya mencari keuntungan ekonomi.

Pada akhirnya, peran normatif media massa di Indonesia tetap sangat penting, terutama dalam menjaga demokrasi. Media yang independen dan beretika akan terus menjadi pilar penting dalam menjaga transparansi dan akuntabilitas pemerintah. Kombinasi antara pandangan McQuail dan analisis Syam menunjukkan bahwa meskipun ada tantangan besar, peran normatif media dalam masyarakat demokratis seperti Indonesia tetap relevan dan perlu dipertahankan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun