Mohon tunggu...
Andi Puji wara
Andi Puji wara Mohon Tunggu... Lainnya - prodi perpajakan

🖤

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sistem Pendidikan Tinggi dan Selayang Pandang Pendidikan Vokasi

1 Oktober 2020   23:38 Diperbarui: 1 Oktober 2020   23:43 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sasaran pendidikan vokasi adalah lulusan SMA dan pekerja yang akan meningkatkan kemampuan teknis. Selain untuk meningkatkan pendidikan, juga untuk agar peserta pendidikan vokasimen dapat pekerjaan yang layak. Pendidikan vokasi memadukan pendidikan di ruang kelas, praktik dan magang secara merata.

 Nama: Andi puji wara

gugus: 3

Prodi: Perpajakan

materi 1: "sistem pendidikan tinggi dan selayang pandang pendidikan vokasi"

from industry 1.0 in industry 4.0

revolusi industri pertama atau 1.0 dimulai pada abad ke-18. Hal itu ditandai dengan penemuan mesin uap untuk upaya peningkatkan produktivitas yang bernilai tinggi.

Misalnya di Inggris, saat itu, perusahaan tenun menggunakan mesin uap untuk menghasilkan produk tekstil.

Pada revolusi industri kedua atau 2.0 dimulai pada tahun 1900-an. Revolusi industri 2.0 ditandai dengan ditemukannya tenaga listrik.

beberapa industri di Indonesia mengalami pertumbuhan yang cukup signfikan, seperti sektor agro dan pertambangan. Jadi, revolusi yang kedua ini terkait dengan teknologi di lini produksi.

Kemudian, di era revolusi industri ketiga atau 3.0, saat otomatisasi dilakukan pada tahun 1970 atau 1990-an hingga saat ini karena sebagian negara masih menerapkan industri ini.

Pada revolusi industri keempat atau 4.0, Menperin menyampaikan, efisiensi mesin dan manusia sudah mulai terkonektivitas dengan internet of things.

 Industri 4.0 adalah nama yang diberikan untuk tren otomatisasi dan pertukaran data saat ini.

Hal ini termasuk sistem cyber-fisik, Internet, komputasi awan dan komputasi kognitif. Industri 4.0 biasanya disebut sebagai revolusi industri keempat.

Industri 4.0 bakal menghasilkan banyak kreativitas dan kebaruan, yaitu kekayaan intelektual yang perlu dilindungi dan ditegakkan.

 perbedaan penerapan Industri 3.0 dengan Industri 4.0 adalah dari faktor penggeraknya.

Industri 3.0 digerakkan oleh profit, sedangkan 4.0 lebih didorong oleh harga dan biaya.

Roadmap Industri 4.0 Indonesia

Presiden Joko Widodo meresmikan Making Indonesia 4.0 sebagai peta jalan (roadmap) Industri 4.0 untuk meningkatkan nilai tambah industri manufaktur dalam negeri sehingga bisa bersaing secara global

 A. pendidikan tinggi

Pendidikan tinggi adalah pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi dari pada pendidikan menegah di jalur pendidikan sekolah

adapun tujuan dari pendidikan tinggi, yaitu:

       1. Mempersiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian.

      2.Mengembangkan dan menyebar luaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian serta mengoptimalkan penggunaannya untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional

B.pendidikan vokasi

Pendidikan vokasi adalah sistem yang diarahkan pada penguasaan keahlian terapan tertentu. Vokasi mencakup program diploma I (D1), diploma II (D2), diploma III (D3) dan diploma IV (D4).

Sasaran pendidikan vokasi adalah lulusan SMA dan pekerja yang akan meningkatkan kemampuan teknis. Selain untuk meningkatkan pendidikan, juga untuk agar peserta pendidikan vokasimen dapat pekerjaan yang layak. 

harapan bagi pendidikan tinggi di indonesia

agar pendidikan tinggi di indonesia dapat atau mampu membangun SDM (sumber daya manusia) berkualitas, baik penduduk berusia muda dan dewasa untuk memiliki pengetahuan dan skill yang relevan, termasuk teknik dan keterampilan kejuruan, agar mampu mendapat pekerjaan layak dan memiliki jiwa kewirausahaan.

agar tidak banyak nya pengangguran yang sebenarnya memiliki pendidikan tinggi namun namun karna kurang nya keterampilan maka mereka tidak bisa menerapkan ilmu yang mereka ketehui dengan baik dan tak banyak juga dari mereka yang sulit dalam mendapatkan pekerjaan karna kurang mya keterampilan pada bidang nya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun