Saat itu perkemahan tingkat ranting yang diselenggarakan untuk memperingati hari Pramuka. Ahmad ditunjuk oleh pembinanya untuk mengikuti perkemahan tersebut bersama teman-temannya.
Perkemahan itu di selenggarakan di lapangan dekat perumahan warga, begitu luas dan ramai karena peserta datang dari tingkat penggalang sampai penegak. Mereka membangun tenda, memasak, dan kegiatan perkemahan lainnya seperti hiking dan lomba baris berbaris.
Saat itu malam kedua, malam terakhir. Besok pagi adalah waktu mereka pulang. Ahmad dan teman-temannya setelah makan-makan, mereka bernyanyi riang menggunakan gitar, bersenandung, sampai pembina mereka memarahi mereka karena terlalu berisik mengganggu tenda lain.
Jadilah mereka hanya saling bercerita. Cerita itu lama bergulir sampai di bagian saling berbagi cerita horor. Ahmad lebih banyak diam, dia benci cerita horor. Apalagi saat Riki menceritakan kuyang.
"Katanya, kuyang itu jelmaan orang yang pakai ilmu hitam. Mereka memakan bayi, atau janin ibu hamil, untuk hidup abadi dan kecantikan, makanya kuyang itu digambarkan sebagai sosok kepala perempuan." Ahmad langsung merinding.
"Tapi untung saja ya, kuyang cuma ada di Kalimantan," Ahmad berusaha mencairkan suasana.
"Entahlah, siapa tahu?"
Benar saja, cerita Riki tentang kuyang itu membekas di otak Ahmad dan membuatnya semakin tidak bisa tertidur. Ahmad membuka tendanya, ia rasanya ingin mencari angin segar, namun ketika ia membuka tenda, kepala yang mengambang terbalik menyambutnya.
Kepala itu memiliki sinar mata merah, tersenyum pada Ahmad, organ-organ tubuhnya mengambang, rambutnya berkelebat.
Kunjungi Wattpad untuk cerita horor yang lebih panjang: https://www.wattpad.com/story/375090355-catatan-para-setan
atau bisa ke Instagram untuk mencari info cerita horor lainnya: https://www.instagram.com/andipati17/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H