Mohon tunggu...
Andipati 2001
Andipati 2001 Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Suka nulis artikel random, cerpen dan puisi https://www.instagram.com/Andipati17/

Selanjutnya

Tutup

Horor

Dia Datang Lagi

3 September 2024   15:04 Diperbarui: 3 September 2024   15:13 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ridho sudah sering mendengar urban legend Si Tangan Panjang di pinggiran kota Cirebon. Konon katanya sudah banyak korban berjatuhan. Ridho pun sering ketakutan karena Ridho sedari kecil sudah melihat dia. Bahkan Rihdo sudah sering melihatnya.

Si Tangan Panjang selalu mencari mangsa orang-orang yang berkeliaran di jam dua pagi dan mengantongi uang lebih dari seratus ribu. Dan akan bertanya pada korbannya, "duit, utawa urip?" Dan jika korban menjatuhkan semua uang yang ia punya, dia akan pergi.

Namun sayangnya orang justru lebih takut lebih dulu pada sosok Si Tangan Panjang dan tidak bisa dibuat karena saking takutnya. Karena tidak bisa bergerak, banyak korban yang tak sempat menjatuhkan semua uangnya dan justru membuat Si Tangan Panjang marah dan mencabik-cabik tubuh korban. Karena itulah koban Si Tangan Panjang selalunya berlumuran darah karena luka cabik.

Ridho sering melihat dia dari lantai dua rumahnya, dia sering melihat bagaimana dia mencabik-cabik korbannya. Karena itu Rihdo enggan keluar jam dua malam.

Liciknya Si Tangan Panjang adalah pergerakan dia tidak menimbulkan bunyi gaduh sehingga para warga tidak menyadari Si Tangan Panjang tengah beraksi. Kecuali bagi mereka yang bisa melihat seperti Ridho.

Sialnya Ridho malam itu, ia pulang dari kampusnya jam tiga malam. Ridho pikir jika sudah jam tiga malam, ia akan aman dari Si Tangan Panjang. Malam itu dia memang aman, namun tidak dengan orang lain.

Di ujung pertigaan dekat rumahnya, Ridho melihat sendiri, Si Tangan Panjang dengan tubuhnya yang tinggi kurus, tangannya panjang, kepalanya terbelah memperlihatkan otaknya yang berdenyut pelan, giginya yang lebar tersenyum mengerikan dia tengah mencabik korbannya dalam kesunyian. Ridho hanya bisa menutup mulutnya berusaha menahan teriakan ketakutan.

Ridho menutup matanya rapat-rapat, lalu beberapa saat kemudian di ujung pertigaan itu, hanya menyisakan korban yang sudah tak bernyawa dengan banyak luka cabikan dan bersimbah darah. Ridho menatap korban itu dari jauh dengan rasa penuh penyesalan karena tidak bisa berbuat sesuatu.

Ridho menenangkan hatinya, perlahan hatinya mulai tenang. Namun kala ia mendongak ke atas, Si Tangan Panjang sudah ada di sana. Suaranya berat terdengar, dia memang tidak menampakkan matanya namun Ridho merasa dia sedang ditatap tajam, "duit, utawa urip?"

Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun