Pada awal berdirinya, Kerajaan Majapahit tidak langsung menjadi satu kerajaan tunggal yang besar seperti yang dikenal dalam sejarah. Awalnya, Majapahit terdiri dari dua wilayah yang dipimpin oleh dua tokoh penting: Majapahit Barat yang dipimpin oleh Dyah Wijaya, dan Majapahit Timur yang dipimpin oleh Arya Wiraraja.
Peran Arya Wiraraja dalam Pendirian Majapahit
Perpecahan ini bermula dari masa pemberontakan melawan Jayakatwang, penguasa Kediri yang telah menggulingkan Kerajaan Singasari. Dyah Wijaya, yang merupakan menantu Raja Kertanegara, penguasa terakhir Singasari, mendapat bantuan besar dari Arya Wiraraja. Arya Wiraraja tidak hanya menyediakan tempat perlindungan bagi Dyah Wijaya saat melarikan diri, tetapi juga memberikan dukungan penuh dalam perjuangan untuk merebut kembali kekuasaan.
Pelarian dan Strategi
Setelah jatuhnya Singasari dan gugurnya Kertanegara, Dyah Wijaya melarikan diri dan Arya Wiraraja memainkan peran kunci dalam menyusun strategi pelarian ini. Salah satu saran penting dari Arya Wiraraja adalah agar Dyah Wijaya menyerahkan diri kepada Jayakatwang. Saran ini diberikan dengan tujuan agar Dyah Wijaya bisa menghimpun kekuatan dari dalam.
Pendirian Pedukuhan Majapahit
Penyerahan diri Dyah Wijaya ternyata membuahkan hasil. Jayakatwang menghadiahi Dyah Wijaya lahan di hutan Tarik, di mana Dyah Wijaya diizinkan mendirikan pedukuhan yang kemudian dikenal sebagai Majapahit. Dari sinilah Dyah Wijaya mulai mengumpulkan kekuatan untuk melakukan perlawanan.
Kemenangan atas Jayakatwang
Dengan dukungan Arya Wiraraja dan kekuatan yang telah dihimpun, Dyah Wijaya berhasil mengalahkan Jayakatwang. Setelah kemenangan ini, Dyah Wijaya mendirikan Kerajaan Majapahit pada tahun 1293. Namun, Arya Wiraraja tidak melupakan janjinya.
Pembagian Wilayah Majapahit