Mohon tunggu...
Andipati 2001
Andipati 2001 Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Suka nulis artikel random, cerpen dan puisi https://www.instagram.com/Andipati17/

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Korban Keris Mpu Gandring

27 Mei 2024   17:25 Diperbarui: 29 Mei 2024   09:36 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://web.facebook.com/photo/?fbid=122113172042299632&set=a.122105556458299632

Keris Mpu Gandring adalah salah satu keris legendaris dalam sejarah Nusantara. Keris ini terkenal bukan hanya karena keindahannya, tetapi juga karena kutukan yang menyertainya. Dipercaya bahwa keris ini telah memakan tujuh korban jiwa, yang semuanya terkait dengan kisah pengkhianatan dan balas dendam yang berakhir tragis.

Awal Mula Keris Mpu Gandring

Keris Mpu Gandring dipesan oleh Ken Arok, seorang pengawal yang ambisius, untuk membunuh Tunggul Ametung, penguasa Tumapel. Meskipun keris tersebut belum sepenuhnya rampung, Ken Arok memaksa untuk merebutnya. Hal ini menyebabkan keris tersebut menjadi awal dari rangkaian tragedi berdarah.

Korban Pertama: Mpu Gandring

Mpu Gandring adalah korban pertama dari keris yang ia buat sendiri. Ken Arok, dalam kemarahan dan ketidakpuasan karena keris belum selesai, membunuh Mpu Gandring dengan keris tersebut. Sebelum meninggal, Mpu Gandring mengutuk keris itu agar membawa kematian bagi Ken Arok dan keturunannya.

Korban Kedua: Kebo Ijo

Kebo Ijo adalah rekan Ken Arok saat menjadi pengawal Tunggul Ametung. Ken Arok memfitnah Kebo Ijo sebagai pembunuh Tunggul Ametung dengan menggunakan keris Mpu Gandring. Akibatnya, Kebo Ijo dihukum mati, menjadi korban kedua dari keris terkutuk ini.

Korban Ketiga: Tunggul Ametung

Tunggul Ametung adalah penguasa Tumapel yang dibunuh oleh Ken Arok menggunakan keris Mpu Gandring. Pembunuhan ini dilakukan demi merebut kekuasaan dan Ken Dedes, istri Tunggul Ametung, yang memikat hati Ken Arok.

Korban Keempat: Ken Arok

Anusapati, anak Tunggul Ametung dari Ken Dedes, berusaha membalas dendam atas kematian ayahnya. Ia menyuruh Ki Pengalasan untuk membunuh Ken Arok menggunakan keris Mpu Gandring. Dengan kematian Ken Arok, kutukan Mpu Gandring semakin dalam.

Korban Kelima: Ki Pengalasan

Setelah berhasil membunuh Ken Arok, Ki Pengalasan menjadi korban berikutnya. Anusapati membunuh Ki Pengalasan untuk menghapus jejak dan memastikan bahwa tidak ada yang mengetahui keterlibatannya dalam pembunuhan Ken Arok.

Korban Keenam: Anusapati

Anusapati akhirnya dibunuh oleh adik tirinya, Tohjaya, yang merupakan anak Ken Arok. Tohjaya menggunakan keris Mpu Gandring untuk mengakhiri hidup Anusapati, memperpanjang daftar korban dari keris terkutuk ini.

Korban Ketujuh: Tohjaya

Meskipun Tohjaya secara teknis tidak dibunuh langsung oleh keris Mpu Gandring, ia tetap menjadi korban terakhir dari kutukan keris ini. Tohjaya terluka parah dalam pertarungan melawan Rangga Wuni, anak Anusapati, yang berusaha membalas dendam atas kematian ayahnya. Luka tersebut akhirnya menyebabkan kematian Tohjaya.

Pelajaran dari Keris Mpu Gandring

Kisah keris Mpu Gandring menjadi pengingat akan bahaya ambisi, pengkhianatan, dan balas dendam. Setiap korban dari keris ini mengajarkan kita bahwa kekerasan hanya membawa lebih banyak kekerasan, dan kutukan yang dibawa oleh keris tersebut adalah simbol dari siklus balas dendam yang tidak berujung. Legenda keris Mpu Gandring tetap hidup sebagai cerita peringatan di sepanjang sejarah Nusantara.

catatan:

KAMU SUKA CERITA SEJARAH? KAMU SUKA MEME? 

Cobe cek ini yah!!!! 

https://web.facebook.com/photo/?fbid=122113172042299632&set=a.122105556458299632
https://web.facebook.com/photo/?fbid=122113172042299632&set=a.122105556458299632

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun