Mohon tunggu...
Andipati 2001
Andipati 2001 Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Suka nulis artikel random, cerpen dan puisi https://www.instagram.com/Andipati17/

Selanjutnya

Tutup

Film

Nonton Siksa Kubur atau Badarawuhi?

13 April 2024   05:03 Diperbarui: 13 April 2024   05:22 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Film "Siksa Kubur" dan "Badaruhuhi" menjadi sorotan publik dalam perfilman Indonesia. Disutradarai oleh Joko Anwar, kedua film ini tayang bersamaan pada Lebaran tahun ini, menciptakan fenomena yang jarang terjadi di industri film Tanah Air. Meskipun memiliki genre yang sama, yakni horor, keduanya memiliki pendekatan yang berbeda dalam menyajikan kisahnya.

"Siksa Kubur" mengisahkan perjalanan Sita (diperankan oleh Faradina Mufti), yang kehilangan orangtuanya dalam serangan bom. Kehilangan ini membuatnya meragukan eksistensi agama dan siksa kubur. Dengan tekad yang kuat, Sita memutuskan untuk mencari orang paling berdosa dan memastikan kebenaran tentang siksa kubur. Film ini menonjolkan akting para pemainnya, termasuk Reza Rahadian dan Samat Raharjo, yang memberikan penampilan yang mendalam dan meyakinkan.

Di sisi lain, "Badaruhuhi" adalah prekuel dari film "KKN di Desa Penari", yang telah menjadi film terlaris nomor satu di Indonesia. Meskipun berbagi genre yang sama dengan "Siksa Kubur", "Badaruhuhi" menawarkan pendekatan yang berbeda dalam menyajikan horor. Film ini menyoroti cerita masyarakat adat yang melibatkan ritual dan kepercayaan gaib, dengan pemandangan alam yang memukau.

Kedua film ini mendapatkan perhatian khusus dari penonton, terutama karena kedua sutradara telah sukses dalam menciptakan karya-karya yang memukau sebelumnya. Meskipun demikian, ada yang berpendapat bahwa "Siksa Kubur" memiliki kelemahan dalam plot yang terkadang terasa terlalu lambat dalam membangun ketegangan, serta beberapa visual efek yang terkesan kurang seram.

Dengan demikian, Lebaran tahun ini menjadi momen yang luar biasa bagi perfilman Indonesia, dengan hadirnya dua film horor yang mengguncang panggung bioskop. Kedua film ini menunjukkan bahwa industri film Indonesia semakin matang dalam menyajikan karya-karya yang berkualitas dan mendalam, serta mampu bersaing dengan film-film internasional.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun