Di tepian laut, nelayan berlabuh,
Menatap horison, dalam mata yang gembira.
Pancaran mentari menyentuh wajah berseri,
Sajak nelayan, diiringi deburan ombak.
Jaring terjalin, seperti benang asmara,
Di lautan rindu, ikan-ikan berdansa.
Perahu kayu, meluncur di gelombang pelukan,
Sajak nelayan, dinyanyikan dalam irama alam.
Jauh di cakrawala, matahari bersujud,
Nelayan pulang, membawa harapan di dadanya.
Air mata laut, ikut menyaksikan kisah hidup,
Sajak nelayan, terpahat di dinding batu laut.
Pada malam gelap, bintang mengawal,
Perjalanan nelayan, di dalam ketenangan malam.
Puisi cinta, terukir dalam tiap arah angin,
Sajak nelayan, menjadi doa dalam gelap.
Tinggallah, sajak seorang nelayan,
Dalam gemuruh ombak, dan senyuman sang surya.
Sebuah kisah sederhana, dalam riak kehidupan,
Dalam sajak nelayan, terukir kehidupan yang tulus.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H