Di hening malam yang kelam,
Hati teriris oleh luka lam,
Senyum pudar dalam kabut sepi,
Cerita pilu merayap dalam hati.
Rintihan sepi, merdu dalam sunyi,
Cinta yang hancur, hilang dalam hujan abu,
Kisah yang pudar, warnanya memudar,
Hati teriris, dalam senja yang berdarah.
Dalam redup, terukir kenangan lama,
Sejuta kata terkunci dalam kalbu,
Luka yang tak terobati, nyanyian kelam,
Puisi terukir, di lembaran hati yang remuk.
Namun, di balik derita yang menyiksa,
Bunga harapan tumbuh dari reruntuhan,
Puisi ini bukanlah akhir yang kelam,
Melainkan permulaan dari kisah yang baru.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H