Maya, seorang mahasiswi yang penuh semangat dan antusias, memulai babak baru dalam hidupnya dengan mendaftar di sebuah kampus yang terkenal dengan sejarahnya. Dengan kepribadian yang ramah, Maya berharap untuk menciptakan kenangan indah selama masa studinya. Kampus yang Maya tuju dikenal sebagai tempat bersejarah dengan bangunan-bangunan tua yang memberikan nuansa misterius.Â
Asrama tempat Maya tinggal, khususnya Kamar 017, dikatakan memiliki sejarah kelam yang tidak diketahui banyak orang. Meskipun mendengar desas-desus tentang Kamar 017, Maya tidak memberikan terlalu banyak perhatian ketika dia ditempatkan di kamar tersebut. Namun, sedikit ketidaknyamanan mulai muncul begitu dia menginjakkan kaki di ambang pintu dan merasakan atmosfer yang berbeda di dalamnya.Â
Maya merasakan atmosfer yang tidak biasa begitu dia memasuki Kamar 017 untuk pertama kalinya. Meskipun matahari bersinar terang di luar, kamar itu terasa dingin dan gelap. Sensasi aneh ini membuatnya merinding, namun dia mencoba mengabaikannya sebagai reaksi alami terhadap kamar yang mungkin jarang digunakan.Â
Pada malam pertama, Maya mulai mendengar suara-suara aneh yang berasal dari sudut-sudut kamar. Suara langkah kaki ringan dan gemericik air meski tidak ada sumber air di dekatnya. Kejadian ini membuatnya merasa tidak nyaman dan membuat tidurnya terganggu.Â
Maya mencoba berbagi pengalamannya dengan teman-teman sekelasnya, namun mereka memberikannya tatapan aneh dan seakan-akan mencoba menghindari pembicaraan tentang Kamar 017.Â
Beberapa bahkan menyarankan Maya untuk segera meminta pindah ke kamar lain. Isu-isu aneh seputar Kamar 017 membuatnya semakin penasaran dan ingin menyelidiki lebih lanjut.
Semakin penasaran dengan keanehan Kamar 017, Maya memutuskan untuk menyelidiki lebih lanjut. Dia mulai menelusuri arsip kampus dan berbicara dengan staf administrasi untuk mencari tahu lebih banyak tentang sejarah kamar tersebut. Maya menemukan bahwa beberapa tahun yang lalu, ada kejadian misterius yang terkait dengan Kamar 017, namun detailnya masih kabur.Â
Saat Maya menjelajahi Kamar 017, dia menemukan barang-barang lama yang tersembunyi di dalam lemari dan sudut kamar. Foto-foto tua, buku catatan, dan barang-barang pribadi lainnya menambah misteri seputar kamar ini. Barang-barang ini memberikan petunjuk tentang kehidupan seseorang yang tinggal di kamar tersebut di masa lalu.Â
Penemuan-penemuan misterius semakin memperkuat obsesi Maya untuk mengetahui kebenaran di balik Kamar 017. Meskipun teman-temannya berusaha menghentikannya, rasa ingin tahu dan dorongan untuk mengungkapkan misteri tersebut semakin kuat. Maya merasa terdorong untuk menjelajahi lebih dalam lagi, bahkan jika itu berarti harus menghadapi konsekuensi yang lebih seram.Â
Setiap malam, Kamar 017 menjadi panggung untuk kejadian-kejadian mengerikan yang menakutkan Maya. Suara-suara aneh semakin intens, dengan bayangan-bayangan gelap yang tampak bergerak di sudut-sudut kamar. Seringkali, Maya terbangun di tengah malam tanpa alasan yang jelas, merasa bahwa sesuatu atau seseorang sedang mengawasinya.Â
Malam demi malam, Maya terhantui oleh mimpi buruk yang melibatkannya dengan entitas misterius. Figur bayangan yang menyeramkan terus mengejarnya dalam mimpi, menciptakan suasana kengerian yang semakin menghantui kesadarannya.Â
Setiap kali Maya mencoba melupakan mimpinya, entitas itu tampaknya semakin kuat memasuki realitasnya. Kamar 017 tidak hanya menjadi tempat tinggal bagi Maya, tetapi juga sepertinya memiliki kehadiran sendiri. Suara-suara janggal, perubahan suhu yang tiba-tiba, dan bayangan-bayangan yang melayang membuat Kamar 017 tampak hidup. Kengerian ini menciptakan ketegangan konstan, membuat Maya merasa terjebak dalam sebuah realitas yang semakin aneh dan menakutkan.Â
Dalam usahanya untuk menyingkap kebenaran di balik misteri Kamar 017, Maya menemukan bukti-bukti yang mengindikasikan bahwa kamar tersebut terkait dengan kejadian mistis yang belum terpecahkan.Â
Surat-surat lama, bukti-bukti dari saksi mata, dan petunjuk-petunjuk yang aneh semuanya merujuk pada sesuatu yang lebih dalam dan lebih gelap dari yang pernah diantisipasikan oleh Maya.Â
Malam sebelum Maya memutuskan untuk pindah dari Kamar 017, kejadian mencekam mencapai puncaknya. Suara-suara aneh menciptakan keheningan menakutkan, dan bayangan-bayangan yang menyeramkan tampak bergerak di setiap sudut kamar. Maya merasa sepertinya kehadiran tak terlihat mencoba berkomunikasi dengannya, menambah ketegangan atmosfer yang sudah mencekam.Â
Pada saat-saat kritis, Maya menemukan sesuatu yang mengguncangkan di dalam laci tua di pojok kamar. Pengungkapan ini membuka pintu pada kebenaran yang mengejutkan dan menerangi kejadian-kejadian aneh yang telah terjadi. Kamar 017, ternyata, menyimpan rahasia kelam yang melibatkan kehidupan tragis seseorang di masa lalu, dan entitas yang muncul adalah saksi bisu dari peristiwa tersebut.Â
Maya, setelah mengalami kengerian yang tak terbayangkan, memutuskan untuk meninggalkan Kamar 017. Keputusannya ini tidak hanya dipicu oleh rasa takut, tetapi juga oleh rasa hormat dan penghormatan terhadap roh yang tinggal di dalam kamar tersebut. Meskipun dia meninggalkan kamar, bayangan-bayangan dan kenangan akan kejadian mengerikan tersebut masih terus menghantui pikiran Maya.Â
Meskipun Maya telah meninggalkan Kamar 017, dampak traumatis dari pengalaman-pengalamannya masih membekas dalam dirinya. Mimpi buruk dan perasaan ketidaknyamanan tetap menghantuinya, menciptakan bayangan yang tak terlupakan. Pertanyaan-pertanyaan yang masih menggantung di udara---apakah Kamar 017 benar-benar aman sekarang atau apakah misteri tersebut akan melibatkan orang lain di masa depan---memberikan sentuhan misteri yang memunculkan perasaan ketidakpastian. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H