Mohon tunggu...
Andipati 2001
Andipati 2001 Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Suka nulis artikel random, cerpen dan puisi https://www.instagram.com/Andipati17/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Ketimpangan Ekonomi di Indonesia

16 November 2023   20:49 Diperbarui: 16 November 2023   21:09 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Halo teman-teman, selamat datang di artikel ini yang akan membahas mengapa ekonomi Indonesia cenderung terpusat di Pulau Jawa. Kita akan menjelajahi sejarah panjang kepulauan nusantara dan mencari tahu mengapa ketidaksetaraan antara Jawa dan daerah lainnya sudah ada sejak zaman kolonial, bahkan sebelum Indonesia merdeka.

Pulau Jawa: Melihat Keunikan Sejarah dan Geografisnya

Mari kita melibatkan diri dalam sebuah perjalanan sejarah yang menarik. Pulau Jawa selalu menjadi pusat perhatian, terbentuk oleh kerajaan-kerajaan besar seperti Majapahit, Sriwijaya, dan Pajajaran. Salah satu alasan dominasi ini adalah kondisi geografis pulau yang memberikan keuntungan besar. Keberagaman gunung berapi membuat tanahnya sangat subur, memberikan dukungan yang luar biasa untuk pertanian dan ketahanan pangan bagi masyarakat nusantara.

Saat jalur sutra menjadi jalur perdagangan dunia, pantai utara Pulau Jawa menjadi tempat persinggahan penting bagi saudagar global. Ini membuat Pulau Jawa menjadi pusat perdagangan yang strategis dan kaya akan perdagangan rempah-rempah.

Peninggalan Kolonial dan Pusat Ekonomi

Peran Pulau Jawa sebagai pusat distribusi perdagangan dunia terus berkembang saat VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) memindahkan markas besar mereka ke Batavia (sekarang Jakarta). Investasi besar-besaran dari pemerintah kolonial Hindia Belanda dan VOC menghasilkan infrastruktur yang lebih maju di Jawa dibandingkan pulau-pulau lain.

Era Modern: Jakarta sebagai Magnet Investasi

Setelah kemerdekaan, Jakarta menjadi ibu kota, mempertahankan perannya sebagai pusat pemerintahan dan ekonomi. Proyek-proyek mega seperti Monas, Gelora Bung Karno, dan gedung-gedung pemerintahan menjadi simbol kebijakan pembangunan terpusat.

Tetapi, ketidakstabilan politik dan pemberontakan di daerah-daerah luar Jawa mengarah pada fokus yang lebih besar pada masalah keamanan daripada pembangunan. Hal ini menyebabkan ketidakmerataan pembangunan, dengan Jawa mendapatkan perhatian dan investasi lebih banyak.

Aglomerasi Industri dan Tertinggalnya Daerah Lain

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun