Mohon tunggu...
Andipati 2001
Andipati 2001 Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Suka nulis artikel random, cerpen dan puisi https://www.instagram.com/Andipati17/

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengapa Kita Sering Menunda Pekerjaan dan Bagaimana Mengatasinya: Perspektif Neurologi

12 November 2023   17:33 Diperbarui: 12 November 2023   18:46 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://lifestyle.kompas.com/read/2022/05/18/080111420/8-tips-menghentikan-kebiasaan-menunda-pekerjaan?page=all&jxconn=1*sb23ut*other_jxampid*aGRSX1p2

udul Artikel: "Mengapa Kita Sering Menunda Pekerjaan dan Bagaimana Mengatasinya: Perspektif Neurologi"

Dalam artikel ini, kita akan membahas fenomena umum yang dialami banyak orang: menunda-nunda pekerjaan. Melalui perspektif neurologi, kita akan menjelajahi alasan di balik kebiasaan ini dan memberikan solusi untuk mengatasi pola perilaku tersebut.

Mengapa Kita Sering Menunda?

Pertama-tama, mari memahami struktur otak kita. Terdapat dua komponen utama yang memainkan peran dalam keputusan dan tindakan kita: prefrontal cortex (eksekutif) dan limbic system (emosional).

  • Prefrontal Cortex (Si Pilot): Berperan sebagai pusat pengambilan keputusan, perencanaan, dan kendali diri. Namun, bagian ini baru matang sepenuhnya pada usia dewasa.

  • Limbic System (Si Monyet): Mengelola emosi, keinginan, dan respon instan. Bagian ini lebih berkaitan dengan kebutuhan dasar dan seringkali lebih dominan pada anak-anak dan remaja.

Ketika dua sistem ini tidak seimbang, muncullah perasaan takut, cemas, atau bahkan kesenangan instan yang menghambat eksekusi tugas.

Cara Mengatasi Prokrastinasi dengan Mindfulness

  1. Praktek Mindfulness: Menjadi sadar secara penuh pada momen sekarang dapat membantu mengendalikan perasaan dan mengurangi stres. Meditasi mindfulness dapat melatih otak untuk fokus pada satu tugas tanpa terganggu oleh distraksi.

  2. Pembagian Tugas Kecil: Membagi pekerjaan menjadi tugas-tugas kecil dan mencicilnya dapat membantu menghindari perasaan terlalu berat. Ini juga membantu mengaktifkan prefrontal cortex secara bertahap.

  3. Self-Talk Positif: Gantilah self-talk negatif dengan afirmasi positif. Katakan pada diri sendiri bahwa Anda mampu menyelesaikan tugas tanpa harus menunggu.

Kesimpulan: Berpindah dari Emosi ke Logika

Prokrastinasi sering kali berasal dari konflik antara emosi dan logika. Dengan mengembangkan prefrontal cortex, kita dapat mengambil alih kendali dari limbic system. Melalui praktik mindfulness, pembagian tugas, dan dukungan webinar, kita dapat membentuk kebiasaan positif dan meningkatkan produktivitas.

Jangan biarkan "si monyet" mengendalikan keputusan Anda. Cobalah untuk memaksimalkan fungsi "si pilot" dan bergerak menuju kehidupan yang lebih terorganisir dan produktif. Ikuti langkah-langkah di atas, dan Anda akan melihat perubahan positif dalam mengatasi kecenderungan untuk menunda-nunda pekerjaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun