Mohon tunggu...
Andipati 2001
Andipati 2001 Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Suka nulis artikel random, cerpen dan puisi https://www.instagram.com/Andipati17/

Selanjutnya

Tutup

Money

Revolusi Lokal: Mengatasi Ancaman Peperangan Ekonomi Tak Terlihat

12 November 2023   12:20 Diperbarui: 12 November 2023   12:28 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendahuluan: Dalam era globalisasi ini, tantangan ekonomi tidak selalu tampak secara langsung. Ancaman peperangan ekonomi yang muncul melibatkan dominasi industri dan penetrasi produk luar ke dalam pasar domestik. Artikel ini akan menguraikan permasalahan yang dihadapi Indonesia dalam menghadapi strategi China yang tersembunyi, serta mengajak untuk membangkitkan semangat revolusi lokal guna mengatasi permasalahan tersebut.

Ancaman Dominasi Ekonomi:

1. Penetrasi Produk China:

Dalam beberapa tahun terakhir, industri lokal Indonesia menjadi sasaran empuk bagi produk-produk China yang mampu menembus pasar dengan strategi yang terkadang tidak terlihat dengan jelas. Produk seperti TikTok dan Skintific, yang tampaknya lokal, sebenarnya memiliki akar yang dalam dengan perusahaan China.

2. Taktik China:

China, yang tengah menghadapi stagnasi di tingkat nasional, telah melibatkan diri dalam penjajahan ekonomi modern. Mereka membidik negara-negara dengan populasi besar, seperti Indonesia, untuk menjaga roda konsumerisme berputar. Perusahaan China merancang strategi untuk memperbudak pasar lokal dan mengurangi daya saing produk lokal.

Peran Konsumen dan Nasionalisme Ekonomi:

1. Peningkatan Kesadaran Konsumen:

Penting bagi konsumen Indonesia untuk meningkatkan kesadaran terhadap asal-usul produk yang mereka beli. Mereka harus berpikir dua kali sebelum terjebak dalam persepsi bahwa produk impor selalu lebih unggul daripada produk lokal.

2. Gerakan Filosofi Pete:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun