Mohon tunggu...
Andipati 2001
Andipati 2001 Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Suka nulis artikel random, cerpen dan puisi https://www.instagram.com/Andipati17/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Zionisme dan Sejarahnya: Memahami Gerakan Politik dan Budaya yang Mendasari Negara Israel

3 November 2023   10:00 Diperbarui: 3 November 2023   19:22 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by cottonbro studio: https://www.pexels.com

Dalam Perang Dunia I, Inggris menerbitkan Deklarasi Balfour pada tahun 1917 yang menjanjikan "pembentukan tanah air nasional bagi orang-orang Yahudi" di Palestina. Setelah Perang Dunia II, tekanan meningkat untuk mendukung pendirian negara Yahudi. Pada tahun 1947, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengadopsi Resolusi 181 yang mengusulkan pembagian Palestina menjadi dua negara, satu Yahudi dan satu Arab. Resolusi ini membuka jalan bagi pendirian Negara Israel pada tahun 1948.

Konflik dan Kontroversi:

Pendirian Negara Israel memicu konflik dengan penduduk Arab Palestina, yang menolak pembagian tersebut. Konflik Arab-Israel meletus dan telah berlangsung selama beberapa dekade, mempengaruhi situasi di Timur Tengah hingga saat ini.

Zionisme adalah gerakan yang kompleks dan terkadang kontroversial. Di satu sisi, itu dianggap sebagai pencapaian besar dalam perjuangan Yahudi untuk memiliki negara mereka sendiri setelah berabad-abad pengasingan dan penindasan. Di sisi lain, ini juga menjadi sumber ketegangan dan konflik dalam hubungan antara Israel dan tetangganya di Timur Tengah.

Penting untuk memahami sejarah dan konteks gerakan Zionisme untuk meresapi kompleksitas situasi di Timur Tengah dan mengikuti perkembangan yang terus berlanjut dalam wilayah tersebut. Sejarah ini memberikan dasar untuk pemahaman yang lebih mendalam tentang masalah ini yang terus berdampak pada politik global dan hubungan internasional.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun