Bumi tempat kita berpijak untuk menjalani kehidupan kita hari lepas hari, kini agaknya telah menjadi tempat yang semakin panas. Beberapa waktu yang lalu suhu di kota Surabaya pernah mencapai 42 derajat celcius, sementara di dataran Eropa juga mengalami cuaca dingin yang ektrim. Bagaimana dengan kondisi cuaca pernikahan dan keluarga-keluarga kita hari ini? Mendengar berita-berita perceraian, konflik rumah tangga para artis yang tak kunjung berhenti, seolah-olah menjadi berita yang menaikkan suhu ketidakharmonisan, dan konflik yang memanaskan batin, selain berita-berita politik yang tak kunjung reda. Saya tergelitik untuk memikirkan, "apakah ada korelasi antara dampak pemanasan global, dengan naiknya suhu konflik di dalam rumah tangga atau pernikahan kita hari-hari ini?" Saya percaya kemungkinan besar semua masalah-masalah global hari-hari ini baik secara ekonomi, lingkungan hidup, sosial politik mau tidak mau akan membawa dampak sampai ke unsur terkecil dari kehidupan sosial komunitas manusia yaitu keluarga dan pernikahan. Bayangkan situasi krisis ekonomi yang memicu PHK masal, pasti akan membawa dampak bagi kehidupan ekonomi keluarga-keluarga hari ini. Kembali kepada pertanyaan "bagaimana dengan kenaikan suhu bumi dengan kenaikan konflik dalam rumah tangga atau pernikahan kita hari ini?" Apakah saling terkait? Bila sangat terkait, lalu bagaimana solusinya? Saya mencoba membuat seri 5 Unsur Green Family: Bagaimana Menjadi Keluarga yang Sehat, Sejuk dan Nyaman di tengah-tengah suhu konflik dalam rumah tangga (5S)? 1. Siapkan ladang hati kita 2. Siapkan benih cinta kita 3. Siapkan pupuk cinta kita (5 bahasa kasih) 4. Siapkan air penyegar cinta 5. Siapkan pagar pelindung cinta (Bersambung) Christopher Andios
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H