Mohon tunggu...
Andi Novriansyah Saputra
Andi Novriansyah Saputra Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer & Mahasiswa S2 Sekolah Tinggi Agama Islam Sadra

Kesungguhan dan kepercayaan diri akan menghasilkan sesuatu yang bernilai.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Pentingnya Mahasiswa Studi Agama Agama Belajar Filsafat Perenial

9 Januari 2025   07:48 Diperbarui: 9 Januari 2025   07:48 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Meditasi Ketenangan Lilin (Sumber: Pixabay/PublicDomainPictures )

Masih menurut Nasr, manusia perlu hidup dalam kesadaran tentang sebuah realitas spiritual yang sifatnya melampaui duniawi yaitu dimensi rohaninya. Punya sikap memanusiakan manusia, mengakui akan ada keagungan dan bahaya yang berkaitan dengan yang dipikirkan dan dikerjakannya. Hal semacam itu yang pada akhirnya menjadi konteks kajian filsafat perenial.

Huston Smith (dalam buku Masa Depan Agama (Gagasan Perennial Huston Smith), 2022) selaku sosok yang turut mengembangkan paradigma filsafat perenial di Barat mengangkat gagasannya itu dari kegelisahan pribadi dan krisis spiritual yang ditemukannya dari manusia modern di tengah kehidupan masyarakat. Perasaan yang dialami antara lain rasa kehilangan, apakah itu dalam wilayah religius atau merasa jauh dari Yang Transenden dalam cakrawala yang lebih luas.

Meskipun terasa subjektif, tapi pendapat tersebut juga dinilai logis karena bersamaan dengan kemunculan pandangan dunia ilmiah, manusia mulai merasa dirinya sebagai pembawa makna tertinggi dalam kehidupan dunia. Tapi lambat laun, makna kehidupan yang manusiawi berangsur kabur. Dunia kehilangan dimensi manusiawi dan kehilangan kehendak atas dirinya, sebab segala sesuatu telah diserahkan secara instan oleh teknologi bahkan robot di sampingnya.

Perasaan akan krisis nilai kebatinan dan spiritual harus segera dipagari dengan kembali pada ajaran agama yang bersifat universal mencakup kehidupan manusia apa pun latar belakangnya. Agama adalah kebutuhan dasar untuk kehidupan umat manusia, sebab ia sebagai pedoman yang paling dekat untuk mengatasi berbagai masalah kehidupan.

Ajaran serta petunjuk moral dalam agama memberikan sesuatu pada hidup manusia yang tidak pernah bisa diperoleh dari apa yang mereka hasilkan selama ini. Agama hadir memberikan makna pada setiap kehidupan manusia dan juga kebahagiaan hidup setelah meninggal dunia. Hal ini untuk menjawab tudingan bahwa hidup hanya bermakna jika memiliki materi atau pemenuhan capaian yang melebihi capaian orang lain.

Ukuran duniawi hanya akan merusak rasa optimis dan semangat untuk menjadi manusia yang progresif, baik secara mental dan fisik. Membaca kajian filsafat perenial mengarahkan manusia untuk memahami tiga prinsip tradisional beragama untuk dijadikan fondasi dalam menjalani kehidupan, yakni di antaranya;

  • Apa yang disebut dengan asal muasal segala yang maujud di dalam semesta ini dengan Tuhan
  • Memahami tentang agama dan segala pokok permasalahannya yang dianalisis secara kritis dan kontemplatif
  • Menghadirkan dasar-dasar kesadaran spiritual dan religiusitas dalam menjalani ritus-ritus, simbol-simbol dan pengalaman keagamaan.

Untuk lebih lengkapnya tentang filsafat perenial, dapat membaca rekomendasi 2 bukunya dalam bahasa Indonesia yakni Filsafat Perenial: Upaya Mengembalikan Fitrah Primordial Manusia, oleh Dr. Kholid Al-Walid (2023). dan buku Masa Depan Agama (Gagasan Perennial Huston Smith), oleh Riki Saputra (2022).**

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun