Mohon tunggu...
Andi Novriansyah Saputra
Andi Novriansyah Saputra Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer & Mahasiswa S2 Sekolah Tinggi Agama Islam Sadra

Kesungguhan dan kepercayaan diri akan menghasilkan sesuatu yang bernilai.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Pemikiran Jurgen Habermas (Teori Tindakan Rasional Komunikatif dan Ruang Publik)

6 Maret 2024   18:08 Diperbarui: 6 Maret 2024   18:10 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://literariness.org/wp-content/uploads/2018/03/image-285570-galleryv9-tgkm-285570.jpg

Karl Marx dapat disebut sebagai tokoh yang sangat menginspirasi lahirnya gerakan teori kritis oleh para tokoh generasi pertama Mazhab Frankfurt di Jerman. Tokoh-tokoh yang dimaksud yakni Theodor Ludwig Wiesengrund Adorno (1903-1969), Walter Benjamin (1892-1940), Max Horkheimer (1895-1973), Erich Fromm (1900-1980), dan Herbert Marcuse (1898-1979).

Mazhab Frankfurt awalnya dikenal dengan nama Institut Fur Socialforschung, lebih populer dengan sebutan Cafe Marz. Teori kritis yang digagas oleh mereka akhirnya memberikan kontribusi besar terhadap pertumbuhan dan perkembangan teori sosial pada abad xx.

Tujuan gerakan Mazhab Frankfurt yaitu mengembalikan tradisi kritis Marz yang mulai pudar, terlebih dengan munculnya pelembagaan marxisme rezim komunis Soviet. Sementara itu, teori kritis diterapkan untuk menelusuri patologi sosial sebagai sisi gelap dari zaman modern,untuk mengarahkannya kembali ke ranah akal budi, rasionalitas, dan pencerahan.

Seiring berjalannya waktu, dialektika pencerahan oleh Adorno dan Horkheimer dinilai terlalu bebas, salah satu gagasannya ingin masyarakat mengamankan kelangsungan hidup dengan cara mendominasi alam (domination of nature). Tindakan itu justru membuat masalah baru dan manusia tidak lagi tampil sebagai pribadi yang bebas. Manusia telah mengubah akal budi menjadi rasionalitas instrumental. Hal ini terlihat ketika bertindak sebagai subjek yang merendahkan (denigrate) dan menghancurkan (destroy) yang lain.

Menurut Jurgen Habermas, generasi awal teori kritis gagal. Mereka akhirnya pesimis dan semuanya sudah tunduk pada struktur. Beberapa kekeliruan yang ditemukannya yakni; masih mengakui subyek-obyek, dan menerima obyektifasi. Teori kritis bukanlah teori ilmiah, melainkan suatu metodologis yang berdiri di dalam ketegangan dialektis antara filsafat dan ilmu pengetahuan.

Maka dari itu, teori kritis disebut juga kritik ideologi. Habermas menambahkan konsep komunikasi ke dalam teori kritis tersebut yang menurutnya dapat menyelesaikan kemacetan teori kritis yang ditawarkan sebelumnya oleh generasi pertama.

Paradigma komunikasi ala Habermas; bersifat dua arah, tidak ada pihak dominan-dormant, tidak ada subyek-obyek, komunikasi yang emansipatoris. Ketika mampu menciptakan paradigma komunikasi atau menciptakan komunikasi yang membebaskan, maka kita juga berhasil menciptakan public sphere (ruang publik).

Biografi Jurgen Habermas

Jurgen Habermas adalah tokoh Mazhab Frankfurt generasi kedua. Ia lahir di kota Dusseldorf, Jerman, pada tanggal 18 Juni 1929. Saat ini berusia 94 tahun. Ia tumbuh di keluarga kelas menengah yang cukup tradisional. Ayahnya pernah menjabat sebagai Direktur Kamar Dagang di kota kelahirannya, dan kakeknya pernah berstatus sebagai pendeta  Protestan.

Sebelum menjadi bagian dari generasi teori kritis, Habermas remaja pernah menaruh kekaguman terhadap pemimpin Nazi, Adolf Hitler. Namun rasa kagum itu berubah menjadi kekecewaan yang cukup besar usai menyaksikan keputusan yang tidak adil dalam pengadilan Nurnberg yang dipimpin oleh Nazi. Sejak saat itu dirinya bertekad mengkritik Nazi hingga terlibat dalam proyek tulisan untuk mengkritik keputusan filsuf Jerman lainnya yaitu Heidegger yang memihak kepada Hitler.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun