Saat ini, penggunaan solar PV khususnya di rooftop sudah semakin meingkat. Â Sejalan dengan hal tersebut, maka semakin banyak pula tantangan yang dihadapi oleh para pengguna khususnya dalam operation and maintenance dari solar PV.Â
Salah satunya adalah menjaga sistem solar PV agar terhindar dari gangguan yang mungkin terjadi pada sistem solar PV. Gangguan ini dapat terjadi ketika sistem dibiarkan bekerja begitu saja, tanpa dilakukan operation and maintenance secara berkala.
Dalam sistem panel surya ada beberapa jenis gangguan yang memungkinkan untuk terjadi. Gangguan ini tentunya akan berdampak terhadap output energi yang diproduksi oleh solar PV. Maintenance untuk solar PV agar terhindar dari gangguan sebenarnya tidak cukup sulit, namun yang perlu dilakukan yakni secara rutin dan berkala, sehingga kemungkin gangguan pada sistem solar menjadi sangat kecil.
Yuk simak, beberapa jenis gangguan yang mungkin terjadi pada sistem solar PV. Gagguan tersebut terbagi menjadi beberapa jenis yakni sebagai berikut :
a. Hotspot pada panel surya
Hotspot sendiri didefinisikan sebagai titik titik pada sistem panel surya dimana panas terkumpul secara abnormal. Hotspot ini umumnya disebabkan oleh pekerjaan solder yang tidak sempurna atau cacat structural. Selain itu, koneksi solder yang buruk akan mengakibatkan resistensi yang rendah sehingga akan berujung pada peingkatan voltase pada titik tertentu. Lalu apa akibatnya ?. Akibatnya yakni dapat terjadi arus pendek atau korsleting serta dapat memperpendek umur dari sistem panel surya.
b. Micro-crack
Micro-crack yakni keretakan pada sistem panel surya yang terjadi dalam sekala kecil atau mikroskopis. Micro-crack ini dapat terjadi pada saat proses manufactur dari komponen yakni modul PV, proses shipping ataupun pada saat instalasinya. Seiring dengan berjalannya waktu, micro-crack yang ada akan semakin membesar, sebagai akibat dari pemuaian ataupun kondisi cuaca.Â
Akibat yang dihasilkan dari micro crack ini yakni berdampak pada output energi yakni penurunan output yang dihasilkan secara signifikan. Biasanya micro-crack dapat menyebabkan penurunan output sebesar 2-3% dan akan semakin besar seiring dengan waktu.
c. Snail trail contamination
Snail trail ini dapat dikatakan sebagai kondisi perubahan warna panel surya sehingga terbentuk jalur kasat mata. Umumnya snail train ini terjadi ketika panel surya telah digunakan dalam waktu yang cukup panjang. Snail trail pada umumnya terjadi karena cacat pelat perak pada panel yang mengakibatkan terjadinya oksidasi antara material pelat perak dan ethylene vinly acetate.Â
Dari reaksi oksidasi ini nanti akan terjadi chemical breakdown pada panel yang kasat mata. Akibatnya terjadi penurunan performance dari sistem panel surya mulai dari output yang dihasilkan hingga efisiensinya.
d. PID effect
PID atau potential induced degradation yakni salah satu jenis gangguan pada sistem solar PV yang terjadi karena adanya perbedaan potensi antara sistem panel surya dengan earthing. Perbedaan potensial ini akan menyebabkan perbedaan voltase yang sebagian akan dibuang atau discharged pada primary power circuit.Â
Akibat dari gangguan ini adalah penurunan performance dari solar PV. Selain itu, berdampak pula pada life time atau umur dari sistem PLTS. PID ini sendiri diketahui dapat menyebabkan penurunan performa hingga 10%.
e. Internal corrosion atau delamination
Korosi internal ini merupakan korosi yang terjadi sebagai akibat dari proses laminasi yang tidak sempurna pada sistem panel surya. Hal ini menyebabkan material laminasi mudah lepas atau detached yang mengakibatkan fluida dapat memasuki panel surya.Â
Korosi umumnya timbul pada tepian dari panel surya dan akan menyebar perlahan-lahan ke seluruh bagian panel surya. Korosi yang terjadi akan menyebabkan penurunan output energi yang dihasilkan secara significan terutama pada area-area yang telah terkena korosi.
f. Koneksi kabel terlepas
Kemungkinan gangguan lain yang sering dan umum terjadi yakni pada rangkaian panel surya adalah kabel yang terlepas. Masalah ini mungkin jarang terjadi, namun ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan, dimana kabel ini dapat terlepas, mulai dari kualitas sambungan yang digunakan kurang bagus, akibat dari terpaan cuaca, hingga gangguan hama seperti semut, rayap, hingga tikus.
Melihat hal tersebut tentunya kita tidak ingin gangguan-gangguan itu terjadi pada sistem solar PV yang dipasang. Untuk mengatasi gangguan diatas, dapat dilakukan dengan beberapa langkah yakni dengan cara senantiasa mengawasi solar panel rumah yakni dengan melakukan pengecekan secara rutin dan berkala.
Ketika salah satu gangguan diatas terjadi tentunya peran tenaga ahli sangat dibutuhkan dalam mengatasi hal tersebut. Dengan harapan agar tidak terjadi hal-hal yang mengancam keselamatan. Oleh karena itu, untuk mengatasinya bisa menghubungi orang-orang yang ahli di bidangnya atau perusahaan yang menyediakan panel surya untuk menstabilkan kembali kinerja solar panel.Â
Perlu diperhatikan juga, adanya sistem proteksi pada sistem panel surya, karena sistem tersebut bisa mencegah terjadinya gangguan pada sistem PLTS.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H