Mohon tunggu...
andinnuraini
andinnuraini Mohon Tunggu... Mahasiswa - andin

﷽ permudahkan segalah sesuatunya dengan niat doa dan ke sungguannya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Perkembangan Kota dan Kependudukan di Kawasan Wilayah Mojokerto

27 Mei 2021   19:49 Diperbarui: 10 Juni 2021   10:52 829
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

PENDAHULUAN 

Saat ini Indonesia merupakan negara yang sedang dalam masa perkembangan, negara yang mengalami perkembangan cenderung memiliki jumlah penduduk yang sangat tinggi, khususnya di daerah perkotaan yang pertumbuhan penduduk nya jauh lebih pesat jika dibandingkan dengan jumlah pertumbuhan penduduk di daerah perdesaan. Fenomena ini terjadi disebabkan oleh beberapa faktor seperti : di perkotaan lapangan pekerjaan lebih luas, fasilitas publik lebih lengkap, sarana prasarana lebih memadai dan sebagainya.

Peningkatan jumlah penduduk yang disertai dengan pembangunan di segala bidang menyebabkan pusat perkotaan semakin padat tentu akan mengakibatkan terjadinya masalah lingkungan seperti, perubahan kualitas lingkungan, berkurangnya luas lahan pertanian yang ada dan menyebabkan terjadinya alih fungsi lahan di perkotaan, oleh karena itu kota yang merupakan wilayah sebagai pusat kegiatan harus mampu memenuhi daya dukung lingkungan bagi kehidupan masyarakatnya (Buchari, 2016). 

Dengan berjalannya peningkatan jumlah penduduk dan juga pembangunan ekonomi yang terus mengalami peningkatan maka akan diikuti pula dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan begitupun sebaliknya, pertumbuhan ekonomi dapat memperlancar proses pembangunan ekonomi. Tujuan dari pembangunan ekonomi di suatu negara adalah untuk mencapai kesejahteraan bagi masyarakatnya. Kesejahteraan masyarakat ditandai dengan terpenuhinya kebutuhan masyarakat dalam seluruh aspek kehidupan serta kemampuan pemerintah dalam menyelesaikan secara tuntas permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat.

Kota Mojokerto merupakan kota kecil yang terletak di tengah-tengah wilayah kabupaten Mojokerto yang merupakan kota penyangga utama Ibu Kota Provinsi Jawa Timur yang termasuk kedalam Wilayah Pengembangan (WP) kawasan yang memiliki sektor unggulan berupa sektor perdagangan, jasa dan industri (Dwi, 2003). 

Kota Mojokerto pada beberapa tahun terakhir ini telah mengalami perkembangan yaitu ditandai dengan peningkatan jumlah penduduk yang disertai dengan pembangunan di segala bidang, tentu akan menyebabkan pusat perkotaan akan semakin padat dan akan mengakibatkan terjadinya masalah lingkungan seperti, perubahan kualitas lingkungan, berkurangnya luas lahan pertanian dan alih fungsi lahan di perkotaan dari yang semula merupakan lahan terbuka menjadi lahan terbangun yang tentu akan berpengaruh terhadap daya dukung lahan pada kawasan tersebut dengan kondisi demikian.

Beberapa tahun terakhir ini kota Mojokerto telah mengalami banyak pembangunan seperti pembangunan di sektor industri, sektor perhubungan maupun sektor pariwisata. Berbagai bentuk pembangunan yang ada di wilayah Kota Mojokerto saat ini baik yang sudah dilaksanakan maupun yang saat ini sedang dalam proses pelaksanaan terutama pembangunan yang bersifat fisik tentu akan sangat membutuhkan ketersediaan lahan, dengan dilakukannya sebuah proyek pembangunan di suatu kota mengakibatkan berbagai macam dampak positif maupun negatif. 

Suatu wilayah yang mengalami perkembangan akan mengalami perubahan diberbagai aspek seperti aktifitas pembangunan yang akan menghasilkan dampak, baik pada manusia ataupun lingkungan hidup. 

Dampak terhadap manusia yakni meningkat atau menurunnya kualitas hidup manusia, sedangkan dampak bagi lingkungan yakni meningkat atau menurunnya daya dukung alam yang akan mendukung kelangsungan hidup manusia, dari aktifitas pembangunan tersebut yang berdampak pada lingkungan, hakikatnya memanfaatkan lahan terbuka untuk diubah menjadi lahan terbangun yang akan menimbulkan dampak pada lingkungan kota tersebut yaitu berkurangnya ketersediaan lahan terbuka. 

Semakin berkurangnya lahan terbuka di suatu wilayah, maka kemampuan suatu lahan tersebut akan mengalami penurunan atau dengan kata lain daya dukung lahan di suatu wilayah dikhawatirkan akan mengalami penurunan atau berada pada ambang batas, dengan menurunnya suatu kualitas daya dukung lahan di suatu wilayah tentu di khawatirkan juga dampaknya akan mempengaruhi suatu rencana perkembangan aktifitas pembangunan di suatu wilayah tersebut.

PEMBAHASAN
Beberapa tahun terakhir ini jumlah penduduk Kota Mojokerto telah mengalami peningkatan. Peningkatan jumlah penduduk juga disebabkan oleh beberapa faktor terutamanya adalah pertumbuhan penduduk akibat tingginya angka kelahiran dan migrasi atau perpindahan penduduk dari luar daerah masuk ke Kota Mojokerto. Jumlah penduduk Kota Mojokerto pada tahun 2012 yaitu sebesar 135.024 jiwa dan jumlah itu terus meningkat hingga tahun 2016 yaitu sebesar 140.161 jiwa penduduk (BPS Kota Mojokerto, 2017).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun