Makam Syekh Ahmad Ahmid, yang dikenal sebagai Datu Baling Balar, merupakan salah satu situs keramat di Kabupaten Tapin, Provinsi Kalimantan Selatan. Meski keberadaannya semakin jarang dikenal oleh masyarakat luas, makam ini tetap menjadi simbol penting dari sejarah Islam di wilayah pelosok Tapin. Setiap tahunnya, masyarakat setempat masih menggelar peringatan Haul untuk mengenang dan menghormati jasa-jasanya sebagai seorang tokoh besar dalam penyebaran Islam. Peringatan ini menjadi bukti nyata bahwa warisan spiritual Syekh Ahmad Ahmid masih hidup di hati masyarakat, meskipun makamnya perlahan tenggelam dalam ingatan banyak orang.
Kondisi makam yang nyaris terlupakan ini justru menambah keistimewaan Syekh Ahmad Ahmid sebagai seorang tokoh yang mulia. Terletak di daerah yang terpencil, makam ini tetap menarik sekelompok orang yang datang dari berbagai tempat untuk berziarah, meskipun jumlahnya tidak banyak. Keberadaan para peziarah ini menunjukkan adanya keyakinan kuat di antara sebagian orang mengenai ketokohan dan pengaruh Syekh Ahmad Ahmid dalam sejarah keislaman di Kalimantan Selatan. Bagi mereka yang mengetahui sejarah beliau, makam ini bukan hanya sekadar tempat peristirahatan terakhir, tetapi juga lambang pentingnya peran ulama dalam menyebarkan ajaran Islam di pelosok-pelosok negeri.
Makam Syekh Ahmad Ahmid terus berdiri sebagai saksi bisu dari pengaruh besar yang dimilikinya di masa lalu. Meskipun tidak lagi menjadi pusat perhatian seperti dulu, makam ini tetap menjadi pengingat akan pentingnya peran para ulama dalam menyebarkan ajaran Islam di daerah pedalaman. Ketokohan Syekh Ahmad Ahmid yang diakui oleh para peziarah dan masyarakat setempat membuktikan bahwa meskipun ingatan tentang beliau mungkin memudar di kalangan luas, warisan spiritual dan ajaran yang ditinggalkannya masih dihormati dan dijaga dengan penuh penghargaan oleh mereka yang mengenal sejarah dan pentingnya peran beliau.
Sebagai salah satu situs keramat di Kabupaten Tapin, makam Syekh Ahmad Ahmid memegang peranan penting dalam sejarah dan budaya Islam di daerah ini. Makam ini tidak hanya menjadi bagian dari warisan spiritual masyarakat setempat, tetapi juga simbol dari nilai-nilai luhur yang diwariskan oleh generasi terdahulu. Oleh karena itu, menjaga dan melestarikan makam ini menjadi tanggung jawab bersama untuk memastikan bahwa warisan tersebut tidak hilang ditelan masa. Keberadaan makam ini harus terus dijaga, bukan hanya sebagai tempat ziarah, tetapi juga sebagai upaya untuk mempertahankan identitas budaya dan sejarah yang berharga.
Perhatian yang lebih besar terhadap kondisi makam Syekh Ahmad Ahmid sangat dibutuhkan. Saat ini, makam tersebut berada dalam kondisi yang memprihatinkan, jauh dari perhatian dan perawatan yang semestinya. Tidak adanya dukungan finansial yang memadai membuat perawatan makam ini hanya dilakukan seadanya, dengan sumber daya yang sangat terbatas. Makam ini bertahan berkat usaha penduduk lokal yang telah lama memiliki lahan pertanian di sekitar area makam. Dengan dedikasi tinggi, dia menjaga agar kondisi makam tidak semakin memburuk, meskipun dengan segala keterbatasan yang ada.
Penduduk setempat ini juga menjadi satu-satunya yang secara konsisten melaksanakan peringatan Haul tahunan untuk mengenang jasa Syekh Ahmad Ahmid. Setiap tahun, dia berinisiatif mengorganisir acara ini, meskipun dengan sumber daya yang sangat terbatas. Acara Haul tersebut hanya bisa berlangsung berkat sumbangan dari masyarakat sekitar yang masih menghargai nilai-nilai sejarah dan spiritual yang terkandung di makam tersebut. Walaupun acara ini tetap berjalan, kesulitan dalam pengumpulan dana mencerminkan betapa mendesaknya kebutuhan akan dukungan lebih besar untuk memastikan bahwa peringatan ini dapat terus berlangsung dengan baik.
Kondisi fisik makam yang memprihatinkan ini dapat dilihat dengan jelas dari foto-foto yang menunjukkan keadaan saat ini. Batu nisan yang mulai rusak dan lingkungan sekitar makam yang tidak terawat memperlihatkan risiko kehilangan bentuk aslinya jika tidak segera diambil langkah-langkah perbaikan yang serius. Tanpa adanya upaya restorasi yang memadai, makam ini mungkin akan terus mengalami kerusakan yang semakin parah, yang pada akhirnya dapat mengakibatkan hilangnya salah satu situs bersejarah yang penting di Kabupaten Tapin.
Melihat kondisi ini, sangat jelas bahwa diperlukan campur tangan yang lebih besar dari berbagai pihak yang peduli akan pelestarian situs bersejarah. Meskipun ada upaya dari masyarakat lokal untuk menjaga dan merawat makam ini, tantangan yang mereka hadapi sangatlah besar dan tidak mungkin diselesaikan sendirian. Dukungan dalam bentuk dana, tenaga, dan perhatian yang lebih luas akan sangat berarti untuk memastikan bahwa makam Syekh Ahmad Ahmid dapat dipertahankan sebagai bagian dari warisan budaya dan spiritual yang berharga, serta menjadi tempat ziarah yang layak bagi generasi mendatang.
Dengan kesadaran dan dukungan yang lebih besar, makam Syekh Ahmad Ahmid tidak hanya bisa bertahan sebagai situs sejarah, tetapi juga menjadi sumber inspirasi bagi masyarakat di sekitarnya. Makam ini bisa menjadi pengingat bagi kita semua tentang betapa pentingnya melestarikan warisan budaya dan spiritual yang telah diwariskan oleh generasi sebelumnya. Warisan ini bukan hanya tentang sejarah masa lalu, tetapi juga tentang bagaimana kita memaknai dan menghargai nilai-nilai luhur yang masih relevan hingga saat ini.
Dalam konteks yang lebih luas, melestarikan makam Syekh Ahmad Ahmid adalah bentuk penghormatan terhadap jasa-jasa beliau dalam penyebaran Islam di Kalimantan Selatan. Ini adalah upaya untuk menjaga agar ingatan tentang tokoh-tokoh penting dalam sejarah Islam tidak hilang begitu saja. Makam ini, dengan segala tantangan yang dihadapinya, tetap menjadi simbol keberlanjutan tradisi spiritual yang telah diwariskan dari generasi ke generasi. Dukungan dari berbagai pihak sangat diperlukan untuk memastikan bahwa warisan ini terus hidup dan dihargai oleh generasi mendatang.