Mohon tunggu...
ANDINI SYAWALLUNA
ANDINI SYAWALLUNA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Jurusan Agroekoteknologi Universitas Lambung Mangkurat

Mahasiswa Jurusan Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Budidaya Microgreen Sebagai Implementasi Urban Farming dalam Mengatasi Permasalahan Keterbatasan Lahan Pertanian

28 Februari 2023   11:57 Diperbarui: 28 Februari 2023   12:04 924
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penyemaian benih pada media tanam dilanjutkan dengan pemberian air yang cukup agar media tanam lembab. Perawatan microgreens tergolong mudah dan murah, cukup dengan menyemprot media tanam dengan air hingga lembab tanpa perlu tambahan nutrisi lainnya seperti budidaya sayuran dengan metode lain. 

Penyiraman yang berlebihan pada microgreens dapat menyebabkan tumbuhnya jamur pada benih yang disemai.  Untuk mempercepat proses perkecambahan, gunakan kain berwarna gelap untuk menutupi benih atau simpan di tempat yang gelap. Setelah benih berkecambah, paparkan pada cahaya matahari yang teduh. Microgreens dapat dipanen dengan mencabut sayuran yang telah tumbuh di media tanam ataupun digunting. Setelah melakukan pemanenan, media tanam dapat digunakan kembali untuk budidaya dengan konsep serupa.

Umumnya microgreens disajikan hanya untuk estetika makanan oleh chef. Selain sebagai penunjang estetika makanan, microgreens dapat disajikan dengan cara ditumis, direbus, dan digoreng. Selain itu, microgreens dapat disajikan secara langsung untuk dijadikan sebagai lalapan dan salad.

Dari hal-hal yang telah dipaparkan di atas, urban farming atau pertanian perkotaan dapat dijadikan alternatif dalam mengatasi keterbatasan lahan pertanian. Sayuran yang ditanam menggunakan metode urban farming umumnya memiliki vitamin dan mineral yang lebih tinggi karena ditanam untuk konsumsi pribadi. Budidaya sayuran untuk konsumsi pribadi dapat menunjang gizi dan memperbaiki lingkungan sekitar.

Referensi:

Fauzi, A., Ichniarsyah, A., & Agustin, H. (2016). Pertanian Perkotaan: Urgensi, Peranan, dan Praktik Terbaik. Jurnal Agroekoteknologi, 10(1), 49--62.

Xiao,Z., Lester, G. E. , Luo, Y., & Wang, Q. (2012). Assessment of Vitamin and Carotenoid Concentrations of Emerging Food Products: Edible Microgreens. Journal of Agricultural and Food Chemistry, 60(31), 7644--7651.

Yani, A., & Yenisbar, Y. (2023). Pelatihan Tentang Budidaya Microgreen Dan Pemanfaatannya Dalam Pengadaan Sayuran Di Era New Normal Covid-19 Di Desa Bojong Gede, Kecamatan Bojong Gede, Bogor. Jurnal Pengabdian Pasca Unisti, 1(1), 13--30.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun