1. Perkembangan Seumur Hidup: Erikson memperluas konsep perkembangan psikososial yang tidak hanya terbatas pada masa kanak-kanak, tetapi sepanjang hidup.
2. Konflik Sosial: Teori ini menekankan pentingnya pengaruh lingkungan sosial, budaya, dan hubungan interpersonal dalam membentuk identitas dan kepribadian.
3. Krisis dan Pertumbuhan: Menyelesaikan konflik pada setiap tahap menghasilkan pertumbuhan psikologis yang sehat.
Kelebihan Teori Erikson:
Mempertimbangkan perkembangan sepanjang hidup.
Menekankan pentingnya interaksi sosial.
Menawarkan kerangka kerja yang dapat diterapkan pada berbagai bidang, seperti pendidikan dan konseling.
Kelemahan Teori Erikson:
Kurang spesifik tentang mekanisme penyelesaian krisis.
Tidak menjelaskan secara rinci perbedaan budaya dalam proses perkembangan.
Terkadang terlalu idealis dalam penggambaran tahapan.