Mohon tunggu...
Andini Nosati
Andini Nosati Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

saya suka tidur

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Determinan (faktor yang mempengaruhi) perkembangan sosial emosional

21 Januari 2025   11:35 Diperbarui: 21 Januari 2025   11:35 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Determinan(faktor yang mempengaruhi) perkembangan sosial emosional 

Perkembangan sosial-emosional pada individu, terutama anak-anak, dipengaruhi oleh berbagai faktor. Berikut adalah beberapa faktor yang menjadi determinan perkembangan sosial-emosional:

1. Keluarga

Pola Asuh Orang Tua: Pola asuh yang demokratis, otoriter, permisif, atau lalai dapat memengaruhi kemampuan anak dalam bersosialisasi dan mengelola emosi.

Hubungan Emosional: Kehangatan dan kasih sayang dari anggota keluarga membentuk rasa aman emosional anak.

Kondisi Ekonomi: Stres dalam keluarga akibat masalah ekonomi dapat memengaruhi perkembangan emosional anak.

2. Lingkungan Sosial

Hubungan dengan Teman Sebaya: Interaksi dengan teman sebaya membantu anak belajar berbagi, berkomunikasi, dan menyelesaikan konflik.

Sekolah dan Guru: Guru yang suportif dan lingkungan sekolah yang kondusif mendukung perkembangan sosial-emosional.

Komunitas: Komunitas yang positif memberikan rasa diterima dan mendukung anak dalam mengembangkan identitas sosial.

3. Karakteristik Individu

Temperamen: Temperamen bawaan anak, seperti mudah marah, pendiam, atau ceria, memengaruhi respons terhadap situasi sosial.

Kesehatan Fisik dan Mental: Kesehatan yang baik mendukung kemampuan anak untuk berinteraksi dan mengelola emosi.

4. Faktor Budaya

Norma dan Nilai Sosial: Budaya memengaruhi cara individu mengekspresikan emosi dan membangun hubungan sosial.

Harapan Sosial: Ekspektasi masyarakat terkait perilaku tertentu (misalnya, gender atau peran sosial) memengaruhi perkembangan sosial-emosional.

5. Pengalaman Masa Lalu

Trauma atau Pengalaman Negatif: Pengalaman buruk seperti kekerasan atau kehilangan dapat menghambat perkembangan sosial-emosional.

Pengalaman Positif: Kesuksesan dalam hubungan sosial sebelumnya membangun rasa percaya diri.

6. Media dan Teknologi

Paparan Media: Konten media, termasuk media sosial, dapat memengaruhi persepsi anak terhadap hubungan sosial dan emosi.

Penggunaan Teknologi: Penggunaan teknologi yang berlebihan dapat membatasi interaksi sosial langsung.

7. Faktor Biologis

Genetik: Faktor genetik dapat memengaruhi predisposisi terhadap masalah emosional tertentu.

Perkembangan Otak: Perkembangan bagian otak yang mengatur emosi, seperti amigdala dan korteks prefrontal, sangat penting.

Setiap faktor tersebut saling berinteraksi dan membentuk pola perkembangan sosial-emosional individu secara unik.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun