Mohon tunggu...
Andini Nosati
Andini Nosati Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

saya suka tidur

Selanjutnya

Tutup

Analisis

program peer support bimbingan konseling dan layanan psikologi

21 Januari 2025   09:10 Diperbarui: 21 Januari 2025   09:10 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Program Peer Support, Bimbingan Konseling, dan Layanan Psikologi adalah tiga inisiatif penting yang dapat mendukung perkembangan sosial, emosional, dan mental individu, khususnya di lingkungan pendidikan. Berikut penjelasannya:

1. Program Peer Support

Program peer support melibatkan siswa atau individu sebaya dalam memberikan dukungan emosional, sosial, dan praktis kepada rekan mereka. Program ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang mendukung dan inklusif, di mana siswa merasa didengar dan dihargai.

Tujuan Program Peer Support:

Meningkatkan keterampilan komunikasi dan empati.

Membantu siswa menghadapi tantangan, seperti tekanan akademik, konflik sosial, atau masalah pribadi.

Mengurangi stigma terhadap isu kesehatan mental.

Mendorong budaya kepedulian dan inklusivitas di lingkungan sekolah.

Kegiatan dalam Peer Support:

Sesi pendampingan sebaya.

Diskusi kelompok kecil tentang isu sosial atau emosional.

Program mentoring antara siswa senior dan junior.

Pelatihan keterampilan sosial dan resolusi konflik.

2. Bimbingan Konseling (BK)

Bimbingan konseling adalah layanan yang disediakan oleh sekolah atau lembaga pendidikan untuk membantu siswa dalam menghadapi tantangan akademik, sosial, emosional, dan karier.

Tujuan Bimbingan Konseling:

Membantu siswa mengenali dan mengembangkan potensi diri.

Memberikan dukungan dalam pengambilan keputusan.

Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan perilaku, hubungan, atau emosi.

Menyiapkan siswa untuk melanjutkan pendidikan atau memasuki dunia kerja.

Layanan dalam BK:

Konseling individu: Fokus pada kebutuhan spesifik siswa.

Konseling kelompok: Siswa dengan tantangan serupa berkumpul untuk berbagi pengalaman.

Bimbingan karier: Panduan untuk memilih jurusan, karier, atau program studi.

Intervensi krisis: Dukungan dalam situasi darurat, seperti bullying atau konflik serius.

3. Layanan Psikologi

Layanan psikologi lebih berfokus pada intervensi profesional untuk masalah kesehatan mental, emosional, atau perilaku yang lebih mendalam. Biasanya, layanan ini diberikan oleh psikolog sekolah atau profesional kesehatan mental yang terlatih.

Tujuan Layanan Psikologi:

Mengidentifikasi masalah psikologis yang mungkin memengaruhi pembelajaran atau kesejahteraan siswa.

Memberikan intervensi berbasis bukti untuk masalah seperti depresi, kecemasan, atau trauma.

Meningkatkan keterampilan pengelolaan emosi dan perilaku.

Membantu siswa dengan kebutuhan khusus melalui asesmen dan intervensi.

Layanan yang Ditawarkan:

Asesmen psikologis: Untuk mengetahui kondisi mental dan emosional siswa.

Terapi individu atau kelompok: Misalnya terapi kognitif perilaku (CBT) atau konseling trauma.

Pendidikan psikologis: Memberikan informasi kepada siswa, guru, dan orang tua tentang isu psikologis tertentu.

Kolaborasi dengan guru dan orang tua: Untuk mendukung intervensi yang terintegrasi.

Kolaborasi Antara Ketiganya

Ketiga program ini saling melengkapi untuk mendukung siswa secara holistik:

Peer Support: Berfungsi sebagai dukungan awal yang berbasis komunitas.

Bimbingan Konseling: Memberikan panduan yang lebih terstruktur untuk kebutuhan akademik, sosial, atau karier.

Layanan Psikologi: Menangani masalah yang lebih serius dengan intervensi profesional.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun