Review Jurnal Kesehatan dengan Pendekatan Health Belief Model.
Jurnal yang berjudul "Pencegahan anemia pada ibu hamil melalui komunikasi interpersonal dan kelompok pada kelas ibu hamil di Puskesmas Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat" berisi mengenai dampak dari adanya komunikasi interpersonal dari tenaga kesehatan dengan kelompok ibu hamil.
Komunikasi interpersonal adalah proses komunikasi atau pertukaran informasi secara langsung atau tatap muka antara pengirim pesan dan penerima pesan. Dengan menggunakan metode komunikasi interpersonal, diharapkan dapat tercapai lingkungan yang nyaman dan informasi yang diberikan dapat diterima dengan baik.
Artikel ini membahas tentang upaya tim medis Puskesmas Kecamatan Johar Baru Jakarta Pusat melakukan pencegahan anemia pada ibu hamil melalui komunikasi interpersonal dalam kelompok kelas ibu hamil. Anemia merupakan salah satu masalah kesehatan yang sangat penting untuk disorot, terutama pada ibu hamil.Â
Di DKI Jakarta, misalnya, prevalensi anemia mencapai 12,3%. Angka kematian ibu juga meningkat pada tahun 2021 dibandingkan tahun sebelumnya, menunjukkan betapa nyata ancamannya bagi kesejahteraan ibu hamil.Â
Fenomena ini menyoroti pentingnya upaya pencegahan yang efektif, terutama melalui komunikasi interpersonal dan kelompok. Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana pendekatan ini dapat membantu ibu hamil memahami dan mencegah anemia, berdasarkan analisis menggunakan Health Belief Model (HBM).
Memahami Ancaman Anemia
Data menunjukkan bahwa anemia bukan hanya sekadar masalah kesehatan ringan; ia merupakan ancaman nyata bagi ibu hamil. Di Puskesmas Johar Baru, Jakarta Pusat, sekitar 50% ibu hamil mengalami anemia pada tahun 2022. Angka ini mencerminkan kerentanan tinggi terhadap kondisi tersebut.Â
Anemia pada ibu hamil dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius, termasuk kelahiran prematur, berat badan lahir rendah (BBLR), abortus, hingga risiko kematian bagi ibu dan bayi.
Menggali Persepsi Kerentanan dan Keparahan
Dengan menggunakan HBM, kita dapat melihat bagaimana persepsi kerentanan dan keparahan berperan dalam pencegahan anemia. Ibu hamil yang menyadari tingginya risiko anemia cenderung lebih waspada dan proaktif dalam mencari informasi serta mengikuti program pencegahan.Â
Artikel yang dianalisis menunjukkan bahwa banyak ibu hamil memiliki pemahaman yang baik tentang dampak buruk anemia, sehingga mereka merasa perlu untuk mengambil langkah-langkah pencegahan.
Manfaat Komunikasi Interpersonal dan Kelompok
Salah satu kunci keberhasilan dalam pencegahan anemia adalah komunikasi yang efektif. Dalam kelas ibu hamil di Puskesmas Johar Baru, komunikasi interpersonal dan kelompok terbukti membantu ibu hamil memahami cara mengatasi anemia. Dengan berbagi pengalaman dan informasi, ibu hamil dapat saling mendukung dan memotivasi satu sama lain untuk menjaga kesehatan selama kehamilan.
Mendorong Perilaku Pencegahan
Keberhasilan program pencegahan anemia di Puskesmas Johar Baru terlihat dari jumlah peserta yang aktif terlibat---sebanyak 30 orang mengikuti kegiatan tersebut. Ini menunjukkan bahwa jika program dirancang dengan baik dan disampaikan secara menarik, ibu hamil akan lebih cenderung untuk berpartisipasi.
Secara keseluruhan, artikel ini menyoroti pentingnya membangun kesadaran di kalangan ibu hamil mengenai kerentanan mereka terhadap anemia serta keparahan dampaknya. Melalui komunikasi interpersonal dan kelompok, mereka dapat memperoleh informasi yang berguna dan dukungan emosional yang diperlukan untuk mencegah anemia.
Namun, tidak semua upaya berjalan mulus. Artikel ini juga mencatat beberapa hambatan yang dihadapi selama kegiatan pengabdian masyarakat, seperti waktu terbatas dan partisipasi yang tidak merata dari semua ibu hamil. Hambatan-hambatan ini perlu diatasi agar program pencegahan anemia dapat berjalan lebih efektif.
Meskipun terdapat beberapa hambatan dalam pelaksanaan program, upaya untuk memberikan isyarat bagi ibu hamil untuk bertindak sangat penting. Selain itu, pengembangan efikasi diri---keyakinan bahwa mereka mampu mengatasi masalah anemia---juga perlu diperhatikan agar program pencegahan menjadi lebih berhasil.
Dengan pendekatan yang tepat, kita dapat berharap untuk mengurangi prevalensi anemia di kalangan ibu hamil dan meningkatkan kesehatan maternal serta neonatal di Jakarta Pusat. Mari kita dukung setiap langkah menuju kehamilan yang lebih sehat!
Referensi :Â
Novianty. A., Primadani A.K., Windiany. E., & Fitria. B. (2019). Pencegahan Anemia pada Ibu Hamil melalui Komunikasi Interpersonal dan Kelompok pada Kelas Ibu Hamil di Puskesmas Kecamatan Johar Baru Jakarta Pusat. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Ungu (ABDI KE UNGU)
Universitas Aisyah Pringsewu. 5(3). 204-207.
Penulis :
Andini Puteri Niwandhani
Universitas Aisyiyah Yogyakarta
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI