Mohon tunggu...
ANDINING RUSLINAWATI
ANDINING RUSLINAWATI Mohon Tunggu... Guru - Pendidik dan Pengajar

Hai, kenalin aku Andining Ruslinawati. Aku biasa dipanggil Andin. Aku lahir di Kediri Provinsi Jawa Timur. Sengaja aku membuat tautan ini agar semua pembaca memperoleh manfaat dari tulisanku. Menulis adalah salah satu hobiku, karena menulis kita mampu memberikan manfaat, karena menulis juga kita mampu menjadikan sesuai hal menjadi abadi. Karena tidak ada manusia yang abadi, hanya tulisan kitalah yang membuat kita mampu dikenang. Semangat terus untuk penulis-penulis Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kesimpulan dan Refleksi Pengetahuan dan Pengalaman Baru tentang Pemikiran Ki Hadjar Dewantara

1 November 2021   20:32 Diperbarui: 1 November 2021   22:32 1042
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Halo sahabat pendidik, bagaimana kabarnya? Semoga kita selalu diberikan nikmat sehat, bersyukur dan senang menuntut ilmu. Sebelum saya menuliskan artikel pendidikan tentang pemikiran Ki Hadjar Dewantara, ijinkan saya memperkenalkan diri saya. Perkenalkan, nama saya Andining Ruslinawati. Akrabnya dipanggil Andin. Saya adalah seorang guru di SDN Tales 3 Kecamatan Ngadiluwih Kabupaten Kediri. Artikel ini saya tulis agar semua pembaca khususnya pendidik mampu menerapkan pembelajaran konkret di kelasnya dengan menggunakan pemikiran Ki Hadjar Dewantara. 

Baik, saya akan berbagi pengalaman belajar saya sebagai guru penggerak. Pendidikan yang saya terapkan di kelas sebelum saya mempelajari pemikiran Ki Hadjar Dewantara (KHD) lebih mengedepankan bagaimana cara saya memberikan pemahaman materi kepada siswa, cukup anak mampu mengerjakan soal-soal yang berhubungan dengan materi, tidak memperdulikan bagaimana minat anak terhadap pelajaran, yang saya inginkan hanya anak dapat menguasai materi dengan cepat dan mudah. Tentunya saya tidak memperhitungkan seberapa lama daya ingat anak terhadap suatu materi. Dari situ saya berfikir, bagaimana cara saya memberikan pengetahuan kepada anak dengan hati riang, dan belajar terasa bermakna sehingga pengetahuan mampu melekat pada diri anak sampai akhir hayat. 

Dari situ saya mempelajari filosofis pendidikan KHD dan upaya penerapan pada pembelajaran. Dalam pemikiran KHD, guru setidaknya mampu memimpin, memberi contoh, membangun semangat dan mendorong siswanya agar mampu belajar secara maksimal. Hal ini sesuai dalam semboyan KHD yakni berbunyi "Ing ngarso sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani". Seorang guru adalah penggerak, didepan memberikan contoh/panutan, ditengah memberi semangat dan dibelakang mendorong untuk semangat belajar. Selain itu pemikiran KHD juga mencerminkan 6 profil pelajar pancasila, meliputi beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa/berakhlak mulia; mandiri; bernalar kritis; bergotong royong, berkebhinekaan global; dan kreatif. 

Dari pemikiran-pemikiran yang kita dapatkan, tentunya kita sebagai pendidik mampu mencontoh perilaku-perilaku dan menerapkannya kepada peserta didik. Kita lebih sesuaikan model belajar kita dengan tahap perkembangan anak, kita buat cara yang siswa menjadi subjek konkrit dalam belajar, kita merdekakan anak dengan bebas mengekspresikan hasil karyanya, kita bimbing untuk berkolaborasi, kita pancing dengan beberapa pertanyaan agar siswa berfikir kritis, dan masih banyak hal lainnya. 

Perlu kita ingat kembali, sebagai pendidik kita tidak perlu berperan banyak terhadap proses pembelajaran, biarkan anak melakukannya sendiri, berikan sedikit bantuan jika dibutuhkan, berikan semangat, puji hasil kerjanya, agar anak lebih banyak terlibat. Pola asuh menurut pemikiran KHD yakni momong, among dan ngemong bisa kita terapkan agar tercipta pembelajaran yang memerdekakan murid. Semoga artikel ini bermanfaat dan membuat kita semakin tertantang sebagai pendidik dan pengajar yang profesional. Salam guru penggerak!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun