Mohon tunggu...
andini khuril jannah
andini khuril jannah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas jember

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Kemitraan Antara Petani Edamame dengan Perusahaan Guna Meningkatkan Produktivitas

8 Desember 2024   19:31 Diperbarui: 8 Desember 2024   19:42 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Edamame (Sumber: https://desapulutan.gunungkidulkab.go.id/first/artikel/309-KEDELAI)

Oleh: Balqis Sela Wahdalena W. (231510601017) Nathania Kristin Zalukhu (231510601101), Andini Khuril Jannah (231510601114) 

Prodi Agribisnis

Fakultas Pertanian

Universitas Jember

PENDAHULUAN

Pola kemitraan antara perusahaan dan petani, khususnya dalam konteks budidaya edamame, merupakan fenomena yang menarik dalam sektor pertanian. Edamame, sebagai kedelai muda, menjadi komoditas yang semakin populer baik di pasar domestik maupun internasional karena permintaannya yang  tinggi baik sebagai makanan sehat maupun bahan baku industri. Meskipun potensi ini memberikan peluang bagi petani untuk meningkatkan pendapatan, tantangan dalam hal teknologi budidaya, manajemen risiko, dan akses pasar sering kali menghambat petani kecil untuk memaksimalkan potensi tersebut. Oleh karena itu, kemitraan antara PT dan petani diperlukan untuk mengatasi isu-isu ini dan meningkatkan produktivitas serta keberlanjutan usaha pertanian edamame (Widyantoro, 2022).

Kelembagaan kontrak memiliki peran penting dalam kemitraan ini. Kelembagaan kontrak antara perusahaan (PT) dan petani sangat penting dalam meningkatkan kesejahteraan petani serta memperkuat posisi tawar mereka di pasar (Prakoso & Rahmad, 2022). Sistem contrac  farming atau pertanian kontrak memungkinkan petani untuk menjalin kemitraan dengan perusahaan dalam hal produksi dan pemasaran hasil pertanian. Melalui perjanjian ini, petani mendapatkan berbagai keuntungan, seperti akses ke pasar yang lebih stabil, dukungan teknis, serta jaminan pembelian hasil panen. Hal ini berpotensi meningkatkan produktivitas dan pendapatan petani, serta mengurangi risiko yang dihadapi akibat fluktuasi harga pasar. Kontrak antara perusahaan dan petani tidak hanya mengatur hak dan kewajiban, tetapi juga berfungsi sebagai alat untuk membangun kepercayaan dan kolaborasi. Dengan adanya kontrak yang jelas, perusahaan dapat memberikan pelatihan dan dukungan teknis kepada petani, sementara petani dapat menjamin pasokan produk berkualitas tinggi kepada perusahaan. Hal ini meminimalkan risiko kegagalan produksi dan meningkatkan efisiensi dalam rantai pasok.

Prakoso (2022) menekankan pentingnya kontrak yang baik dalam menciptakan iklim bisnis yang kondusif dan berkelanjutan. Dalam konteks budidaya edamame, di mana kualitas dan waktu panen sangat krusial, kontrak yang jelas meminimalkan risiko bagi kedua belah pihak. Perusahaan dapat merencanakan produksi dan distribusi dengan lebih efisien, sementara petani mendapatkan kepastian harga dan volume penjualan. Kontrak yang didasarkan pada kepercayaan dan transparansi ini menghasilkan hubungan yang lebih kuat dan berkelanjutan, mendukung keberlanjutan usaha pertanian serta kesejahteraan sosial di komunitas pertanian. Artikel ini membahas tentang para pelaku kemitraan serta perannya, proses Adverse Selection dalam kontrak perusahaan dan petani, Moral Hazard perusahaan dengan petani edamame, serta manfaat yang diperoleh petani atau perusahaan setelah dari adanya kemitraan kontrak.


1. Peran Pelaku Kemitraan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun