Letaknya di kawasan Ampel, Surabaya yang kini menjadi pusat komunitas Arab. Saat Anda melangkah masuk, suasana khas Timur Tengah langsung terasa dari deretan rumah, toko, hingga aroma masakan khas yang menggoda.
Masjid Sunan Ampel memiliki desain sederhana namun megah. Pilar-pilar kayunya yang kokoh, atap limas bertingkat, dan mihrabnya yang indah menjadi daya tarik utama. Masjid ini dikelilingi oleh lima gapura yang melambangkan Rukun Islam, menambah nuansa spiritual bagi pengunjung.
Selain itu, masjid ini memiliki sumur tua yang diyakini dapat membawa berkah. Banyak pengunjung yang membasuh wajah mereka dengan air dari sumur ini sebagai simbol harapan dan doa.
Di area masjid terdapat makam Sunan Ampel yang menjadi tujuan ziarah umat Muslim dari berbagai daerah. Makam ini dikelilingi oleh makam para tokoh penting lainnya, seperti keluarga dan pengikut Sunan Ampel. Suasana di area makam begitu khusyuk, membuat siapa pun yang berkunjung merasa lebih dekat dengan Sang Pencipta.
Pengunjung biasanya membaca doa, berzikir, atau hanya merenung sejenak di tempat ini. Tak jarang, suasana haru terasa karena banyaknya doa yang dipanjatkan. Sayangnya, saya kemarin tidak sempat untuk ziarah karena waktu berdekatan dengan agenda selanjutnya.
Nah, teman-teman kalau ke sana jangan lewatkan untuk menikmati kuliner khas di sekitar Masjid Sunan Ampel. Ada nasi kebuli, roti maryam, atau kambing oven yang menggoda selera. Selain itu, banyak toko yang menjual berbagai souvenir Islami, seperti tasbih, kopiah, hingga minyak wangi khas Arab.
Jangan lupa untuk menghormati aturan setempat, baik di masjid maupun di area makam untuk selalu menjaga kebersihan dan ketertiban, berpakaianlah yang sopan, dan lebih baik tidak membawa barang bawaan terlalu banyak karena ramai sekali orang.
Bagi saya pribadi, ketika berada di sana seakan merasakan masa silam tahun ke tahun Masjid ini berdiri. Bagaimana perjuangan Wali Songo untuk menyebarkan Islam di Nusantara dengan berbagai pendekatan salah satunya budaya dan seni.
Sunan Ampel sangat bijaksana dan ramah kepada siapa saja. Ajarannya yang sangat terkenal adalah falsafah Moh Limo yang artinya tidak melakukan lima hal tercela. Moh Limo itu diantaranya, Moh Main (tidak bermai judi), Moh Ngombe (tidak mau mabuk), Moh Maling (tidak mau mencuri), Moh Madat (tidak mau mengisap candu, ganja, dan sebagainya), dan Moh Madon (tidak mau berzina).
Selama berada di sana, hati menjadi tenang dan nyaman. Saya berdoa, berdzikir hingga tanpa terasa air mata mengalir begitu deras. Seperti diingatkan kesibukan di dunia jangan sampai lupa dengan persiapan menuju akhirat kelak.
Kemudian, saya sempat mendengarkan ceramah setelah sholat Magrib yang intinya mengajak kita semua untuk selalu bersyukur atas rahmat Allah serta jangan lelah untuk mencari-Nya.