Mohon tunggu...
Andini Harsono
Andini Harsono Mohon Tunggu... Freelancer - Traveler - Blogger - Freelancer

Mengurai dunia dengan rasa, pikir dan syukur... Salam sastra Salam budaya Salam berkarya FB : Andini Harsono Twitter : @andiniharsono Instagram : @andini_harsono

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Mendengar Kabar

8 Desember 2023   20:25 Diperbarui: 8 Desember 2023   20:35 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto dari Canva/Diolah Penulis

"Oh belum, akhir tahun agak mager sih karena enggak ada rencana dari kemarin-kemarin buat kemana-mana akhir tahun ini. Makanya pengen ngajak kamu main."

"Oh gitu. Luar kota juga belum? Ke Bali atau Medan gitu? Eh biasanya kamu rajin ke Bali hehehe." dia ngajak bercanda lagi.

"Enggak. Duitnya mau ditabung aja buat beli epon." jawabku asal.

"Hah bukannya udah punya? Mau ganti yang paling baru kamu yaa? Dasaaar." dia menanggapi serius.

Ya kurang lebih pembicaraan kita penting gak penting ini terjadi selama kurang lebih 2 jam. Aku menikmatinya, tapi gak tahu kalo dia. Apakah dia bosan? Menahan eneg karena harus basa basi? Atau ingin segera mengakhiri?

(Waktu Indonesia Bagian Overthinking pun dimulai.)

Aku tutup pembicaraan dengan doa semoga dia di sana sehat dan dipermudah semua urusannya.

Seandainya rindu ini bisa melipat jarak, rasanya ingin kusampaikan saja perasaan ini. Tapi bagaimana caranya? Aku seorang perempuan yang kurang kreatif untuk memulai duluan memberi signal-signal. Aku yang lebih suka memendam perasaan hingga akhirnya mewek sendiri karena melewatkan kesempatan. Sungguh kali ini aku gak mau hal pahit itu terjadi lagi.

Rasanya sudah kencang kuberi tanda kepadanya tapi sepertinya dia cuek aja. Jangan-jangan signal-signal bertepuk sebelah lagi. Oh Tuhan kapan tepuk tangannya nih. Kapan gayungku bersambut?

Kularutkan diri di hari Minggu yang gundah gulana berteman rindu dilengkapi dengan ekspetasi sendiri hingga malam membenamkanku pada mimpi-mimpi indah. Berharap pagi aku bangun semua rasa ini hilang bagai pasir yang digenggam terlalu erat.

"Selamat pagi Mir. Hari ini agendamu apa? Kebetulan habis meeting mingguan di kantor aku harus ke kantor klien nyerahin editan. Setelah itu aku boleh gak balik kantor. Aku mau WFC aja hehe. Temenin yuk di tempat biasa." pesannya membuatku bangkit dari kasur, mandi dan mempersiapkan diri dengan baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun