Jika mendengar nama Vietnam yang terlintas dalam benak saya adalah sebuah Negara dengan keindahan kota tuanya, memiliki cerita masa lampau yang menarik, serta destinasi wisata yang beragam. Setelah sempat sobek tiket ke Hanoi pada April 2020 karena pandemi, akhirnya saya bisa mengunjungi Vietnam pada November 2022 lalu.
Perjalanan kali ini saya tidak sendiri. Bersama 2 orang kawan yang juga travel blogger ini, kami mengunjungi 5 kota di Vietnam. Perjalanan dimulai dari Hanoi, Sa Pa -- Fansipan, Ninh Binh -- Tam Coc, Hoi An, dan Da Nang dengan durasi 9 hari.
Sudah lama tidak long-trip maka persiapan perjalanan juga lebih teliti apalagi masih dalam situasi pandemi. Meskipun sudah terbuka untuk pariwisata bukan berarti kendor untuk protokol kesehatan. Mulai dari bekal sanitizer, masker, obat-obatan terutama vitamin, dan membeli asuransi perjalanan. Alhamdulillah perjalanan lancar hingga kembali ke tanah air.
Salah satu kota yang membuat saya jatuh hati adalah Hoi An. Sebenarnya masing-masing kota meninggalkan kesannya sendiri. Tapi mungkin karena suka dengan kota tua, maka perhatian saya lebih kepada Hoi An yang merupakan UNESCO World Heritage Site dengan nama Hoi An Ancient Town.
Dulunya Hoi An merupakan pelabuhan dan pusat perdagangan yang aktif di Asia Tenggara. Abad 15 -- 19 Hoi An ramai dikunjungi pedang asing dari China, Jepang, dan Belanda. Kota ini semakin berkembang pesat.Â
Kejayaannya masih bisa kita nikmati dengan terawatnya bangunan-bangunan. Terdapat beberapa museum dan situs-situs bersejarah di sana.Â
Kejayaan Kerajaan Champa pada masanya juga masih bisa dirasakan. Kesan pertama begitu sampai di Hoi An adalah kota ini romantis hehe.
Bangunan-bangunan di Hoi An didominasi warna kuning yang bagi masyarakat di sana merupakan simbol kerajaan dan juga lambang keberuntungan, kebanggaan serta kemakmuran bagi Vietnam.Â
Semakin malam, kota ini semakin romantis. Ditandai dengan lampion-lampion, lilin-lilin di sekitar sungainya dan pengunjung bisa menikmati keliling sungai menggunakan perahu-perahu yang sudah disediakan memang untuk wisata.Â
Sambil naik perahu, pengunjung bisa berfoto di atas perahu berlatarkan bangunan tua serta warna-warni lampion. Kedai-kedai makan dan juga coffee shop ramai dipenuhi wisatawan yang ingin bersantai menikmati ambiens kota ini.