Mohon tunggu...
Andini Harsono
Andini Harsono Mohon Tunggu... Freelancer - Traveler - Blogger - Freelancer

Mengurai dunia dengan rasa, pikir dan syukur... Salam sastra Salam budaya Salam berkarya FB : Andini Harsono Twitter : @andiniharsono Instagram : @andini_harsono

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Senja Memerah di Langit Melaka

9 Agustus 2019   23:17 Diperbarui: 10 Agustus 2019   00:10 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Langkah kakiku di Melaka. dokpri

Karena Melaka kalau siang panas banget, kami memilih duduk pukul 16.30 hingga 17.30. Memesan 1 loyang pizza yang ternyata enak banget dengan secangkir teh hijau hangat, menjadikan senja yang memerah di Melaka terasa lebih dahsyat.

Nyore dengan Pizza dan Teh Hijau yang sudah hampir ludes. dokpri
Nyore dengan Pizza dan Teh Hijau yang sudah hampir ludes. dokpri
Hilir mudik perahu wisatawan yang berkeliling sungai menjadi hiburan yang tak kalah seru. Mereka melambaikan tangan sambil menyapa kami yang sedang duduk-duduk santai menjadi kenangan yang tak terlupakan pastinya. Alhamdulillah Ya Allah.

Oya seloyang pizza dan secangkir teh hijau seharga RM 15.

Masuk ke Museum Dunia Melayu Dunia Islam adalah Impian Saya Selanjutnya

Selain sungai Melaka yang pesonanya tidak akan pernah hilang dari ingatan, Melaka memiliki sederet bangunan bersejarah dan museum yang sebenarnya sayang untuk dilewatkan.

Tapi mau bagaimana lagi, karena kami datang pada hari Jum'at dan mereka memiliki waktu istirahat lebih panjang karena shalat Jum'at, jadi kami memilih untuk mengunjungi tempat-tempat lain.

A'Famosa, Reruntuhan St. Paul Church, Bangunan Merah, Baba dan Cici, beberapa Klenteng yang kami lewati, Masjid Kampung Keling dan tentunya Jonker Walk merupakan rute petualangan kami seharian di Melaka. Nah, sengaja menyisakan destinasi agar bisa ke Melaka lagi untuk ke museum-museumnya hehe.

Ketika saya melakukan sebuah perjalanan, tujuannya kemana dan mau ngapain di saana selalu saya diskusikan dari awal dengan teman-teman seperjalanan saya. Tujuannya agar semuanya senang karena niatnya kan mau liburan, jangan sampai pulang liburan malah jadi tambah sedih, sebel atau stress.

Saya tipe pejalan yang lebih senang menikmati keindahan tempat dengan mata kepala. Sesekali boleh lah mengabadikannya sebagai kenang-kenangan bahwa saya pernah menjejak ke sana. Selain itu, sebagai pengguna social media, terkadang perlu juga untuk bahan konten hehe.

Kalau sekarang, saya lebih suka menjadi fotografer teman seperjalanan. Tak jarang mereka menyebut saya 'fotografer candid' karena hasil candid-an saya lebih bagus ketimbang foto yang serius *lol

Ah apapun itu, merahnya senja di Melaka sudah cukup menjadi penawar kepenatan selama di Ibukota dan menumbuhkan semangat baru untuk kembali bekerja, berkarya dan berjuang di tengah persaingan yang semakin ketat ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun