Mohon tunggu...
Andini Harsono
Andini Harsono Mohon Tunggu... Freelancer - Traveler - Blogger - Freelancer

Mengurai dunia dengan rasa, pikir dan syukur... Salam sastra Salam budaya Salam berkarya FB : Andini Harsono Twitter : @andiniharsono Instagram : @andini_harsono

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Bersama Danamon Saatnya Pegang Kendali Era Kekinian

11 Maret 2017   09:04 Diperbarui: 11 Maret 2017   09:52 447
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berwisata ke Bogor bukan hal asing bagi saya. Hampir setiap bulan pasti ada saja jadwal saya untuk menikmati kulinernya atau sekedar menikmati kesejukan kota meskipun selalu macet. Bogor merupakan kota alternatif para pelancong dalam menyegarkan pikirannya setelah lelah bekerja. Di samping jaraknya yang tidak terlalu jauh dari Jakarta, biaya perjalanannya terbilang cukup murah.

Sabtu, 4 Maret 2017 lalu, saya bergabung di acara #KPKTripBogor bareng Danamon untuk berwisata kuliner di Jalan Surya Kencana, Bogor. Namun, bukan hanya mencicipi kuliner di Jalan Surya Kencana melainkan kami diajak untuk mengetahui bagaimana mengendalikan akun sosial media agar bisa digunakan dengan tepat. Tentunya sudah bukan rahasia umum lagi bahwa sosial media bisa menjadi pemasukan yang menjanjikan. Selain itu, Danamon mengenalkan kartu Danamon Flazz yang fungsinya sangat membantu kita dalam bertransaksi elektronik. Jaman canggih begini tidak perlu lagi bawa uang banyak-banyak. Melalui Danamon Flazz ini, kita sudah bisa membayar berbagai macam transaksi harian. Ada juga jaringan Prima yang membantu kita bertransaksi via atm. Semakin canggih, semakin mudah.

Berteduh di Keuken Koffie, Jalan Bangka, Bogor

Setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih 2 jam (termasuk menunggu kawan-kawan kumpul semua, menunggu kereta datang) dari Stasiun Manggarai, Jakarta, kami tiba di Bogor sekitar pukul 11.30 WIB langsung menuju ke lokasi pertama kami adalah Keuken Koffie. Sebelumnya kami yang berjumlah 27 orang telah dibagi menjadi 3 group dengan 1 orang ketua group. Saya kedapatan di group 2 yang diketuai oleh Mas Tauhid Bule. Ketua group kami termasuk orang yang sangat bertanggungjawab. Artinya dia selalu mengontrol kelengkapan kami meskipun pada saat perjalanan dari Stasiun Bogor menuju Keuken Koffie kami sempat terpisah karena sulitnya koordinasi di tengah kerumunan ribuan orang yang berada di stasiun.

Bapak Dodi, Owner Keuken Koffie Bogor (dok. Admin KPK)
Bapak Dodi, Owner Keuken Koffie Bogor (dok. Admin KPK)
Sesampainya di Keuken Koffie di sambut oleh interior minimalis ala cafe yang enak buat ngopi, nongkrong dan wifi-an. Kami mencicipi menu-menu andalannya. Saya memilih Nasi Ayam Kecombrang dan Ice Blackcurrent dengan kudapan pembuka Brownies, Pisang Goreng Coklat Keju dan Kacang Kedelai rebus. Rasa Ayam Kecombrangnya nampol banget pedesnya. Ayam kecombrang ini kurang lebih seperti ayam penyet cuma kalau ayam kecombrang ini ayamnya dibakar lalu sambal merah bawang dilumurkan pada seluruh bagian ayam, disajikan dengan lalapan dan nasi putih hangat bertabur bawang goreng renyah. Kebayang dong siang-siang bolong makan ayam kecombrang. So hot.

Ayam Kecombrang ala Keuken Koffie (Dok. Andini Harsono)
Ayam Kecombrang ala Keuken Koffie (Dok. Andini Harsono)
“Keuken Koffie sendiri artinya Dapur Kopi yang diambil dari bahasa Belanda.” Jelas Dodi, pemilik Keuken Koffie.

Tentang Danamon Flazz dan Jaringan Prima.

Setelah beristirahat sebentar, acara dilanjutkan dengan ngobrol-ngobrol sersan (serius tapi santai) bersama Danamon dan Jaringan Prima. Saya termasuk orang yang enggan bawa uang banyak-banyak untuk keperluan sehari-hari ketika bepergian. Jadi saya manfaatkan pembayaran secara elektronik. Untungnya untuk naik Transjakarta dan Commuter Line, sekarang diharuskan menggunakan kartu tab. Danamon Flazz ( http://bit.ly/Danamonflazz ) menawarkan kemudahan bagi nasabahnya dalam bertransaksi elektronik harian. Kartu Danamon Flazz ini di desain khusus hanya ada 5.000 pcs dengan desain Manchester United dimana ada foto para pemain terkenalnya. Nah saya dapat Wayne Rooney nih. Kartu Danamon Flazz ini dapat di top up hingga Rp. 1.000.000,- melalui atm atau semua merchant yang berlogo Flazz.

Perwakilan dari Bank Danamon (dok. Andini Harsono)
Perwakilan dari Bank Danamon (dok. Andini Harsono)
Bukan hanya untuk naik Transjakarta atau Commuter Line saja melainkan Danamon Flazz dapat digunakan untuk membayar apa saja ketika kita belanja tentunya yang menerima pembayaran menggunakan Flazz ya. Saya sering gunakan untuk membeli minuman di minimarket dengan kartu ini. Asyiknya tanpa ada minimum transaksi kalau menggunakan Flazz. Kekurangannya seperti yang sudah diketahui bersama, kartu Flazz ini tidak menggunakan pin jadi kalau hilang ya seperti kehilangan uang. Semua orang yang menemukan bisa menggunakannya. Jadi harus lebih hati-hati.

Dengan menggunakan Danamon Flazz kemarin saya merasa ada yang beda. Jelas saja karena desain kartu yang eksklusif dan kemudahan dalam bertransaksi ketika naik Commuter Line ke dan dari Bogor. Setelah menggunakannya untuk naik Commuter Line, saya gunakan juga untuk naik Transjakarta. Seperti yang sudah saya ceritakan di atas, dengan menggunakan Danamon Flazz ini semua jadi lebih mudah. Kita tidak perlu repot menyiapkan uang cash banyak ketika bepergian. Mungkin kedepannya naik angkot pun bisa menggunakan Danamon Flazz yaa :D

Perwakilan Jaringan Prima (dok. Andini Harsono)
Perwakilan Jaringan Prima (dok. Andini Harsono)
Sementara itu, tahukah Anda apabila kita bertransaksi melalui atm entah itu tarik tunai, transfer sesama bank/antar bank, bayar tagihan apa saja dan lain sebagainya itu didukung oleh jaringan bernama Prima? Jaringan Prima memudahkan nasabah dalam bertransaksi elektronik melalui atm. Saat ini sudah ada 61 peserta bank yang tergabung dalam jaringan Prima. Termasuk Bank Danamon. Semuanya online selama 24 jam, jadi kalau mau transfer bisa langsung masuk ke rekening tujuan tanpa menunggu waktu lama. Pastikan ketika Anda menggunakan mesin atm ada logo Prima untuk kemudahan, kenyamanan dan keamanan nasabah.

Danamon Flazz dan jaringan Prima tentunya sudah memberikan kemudahan kita dalam bertransaksi setiap harinya. Kini #saatnyapegangkendali agar kita tetap berada di alur yang benar. Karena hal finansial merupakan hal yang krusial dalam hidup.

Saatnya Memegang Kendali Instagram Agar Lebih Terarah

Sesi selanjutnya adalah bagaimana menggunakan sosial media khususnya Instagram dengan baik dan benar serta bisa menghasilkan pundi-pundi rupiah oleh Ayu Diah Respati. Saya sepakat apabila sosial media bukan ajang untuk mengumbar apa saja yang terjadi dalam hidup. Sedikit-sedikit posting atau curhat tentang apa yang dialami dan dirasakan. Saat ini yang lebih menjual adalah akun Instagram. Siapa yang belum punya akun Instagram? :D

Ayu Diah Respati (dok. Andini Harsono)
Ayu Diah Respati (dok. Andini Harsono)
Mba Ayu menjelaskan bahwa apa yang kita posting merupakan cerminan diri. Kalau ingin menggunakan akun Instagramnya buat jualan, jangan sembarang posting. Semua harus terkonsep. Kalau ingin lebih dikenal sebagai food lovers ya postinglah tentang macam-macam makanan, minuman, jajanan dan semua yang berkaitan dengan makanan. Pastinya juga harus memperhatikan kompisisi keindahan fotonya. Sudah saatnya pegang kendali untuk mengelola akun Instagram supaya tidak terkesan hanya nyampah di sosial media. Saatnya pegang kendali untuk dikenal sebagai seorang influencer profesional yang layak di-follow oleh pengguna Instagram lainnya.

Ada beberapa yang saya ingat dari sharing dengan Mba Ayu dalam mengelola akun Instagramnya agar banyak followers adalah :

  1. Pada keterangan profil kita sebutkan sedetail mungkin siapa diri kita. Maksudnya adalah kita ingin dikenal seperti apa. Misalkan Andini Harsono, blogger (nah blogger disini dijelaskan blogger apa, apakah travel blogger, food blogger), Cantumkan alamat email dan nomor kontak yang bisa dihubungi.
  2. Jangan mengumbar posting-an. Sebelum posting ada baiknya kita sedikit mengedit foto yang hendak ditayangkan. Kita juga harus memilih foto dengan cermat. Apakah itu berdampak pada yang melihat atau tidak? Posting lah foto yang berkaitan dengan profil kita.
  3. Perhatikan caption pada foto. Orang akan lebih suka membaca caption yang jelas, singkat, padat dan menarik dimana itu bisa menerjemahkan maksud foto tersebut.
  4. Apabila ingin benar-benar menjadikan akun Instagram untuk bisnis, ada baiknya miliki akun lebih dari satu. Tujuannya agar tidak tercampur dengan urusan pribadi. Kalau punya akun pribadi sendiri, bisnis sendiri maka masih bisa kita bernarsis ria di Instagram :D
  5. Biarkan followers naik secara organik. Jangan beli followers pada akun manapun yang menawarkan jasa pembelian followers dengan harga rendah.
  6. Mba Ayu juga mengingatkan dengan sangat tentang komposisi foto. Perhatikan pencahayaannya, sudut pengambilannya dan bagaimana foto yang kita ambil itu menarik. Khususnya ketika mengambil foto makanan. Bagaimana caranya foto makanan tersebut menjelaskan bahwa makanan ini enak.

Kemudian Mba Ayu juga mengingatkan untuk tidak melakukan spam. Bijaklah dengan Instagrammu. Dari sharing ini saya semakin memahami betapa pentingnya branding diri pada akun Instagram agar tidak ada yang menyalahgunakan kecanggihan teknologi untuk hal yang negatif.

Acara selanjutnya adalah eksplorasi kuliner di Jalan Surya Kencana, Bogor yang akan saya tuliskan pada beda artikel. Kemudahan-kemudahan yang sudah diberikan mari kita kendalikan dengan baik untuk kehidupan yang lebih baik lagi. Salam.

Kebersamaan #KPKTripBogor (dok. Admin KPK)
Kebersamaan #KPKTripBogor (dok. Admin KPK)
Banner KPK (dok. Admin KPK)
Banner KPK (dok. Admin KPK)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun