Mohon tunggu...
Andini Harsono
Andini Harsono Mohon Tunggu... Freelancer - Traveler - Blogger - Freelancer

Mengurai dunia dengan rasa, pikir dan syukur... Salam sastra Salam budaya Salam berkarya FB : Andini Harsono Twitter : @andiniharsono Instagram : @andini_harsono

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

HTTS 2016, Jangan Bunuh Aku dengan Asapmu

1 Juni 2016   19:21 Diperbarui: 1 Juni 2016   19:47 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hari Tanpa Tembakau Sedunia 2016 (dok, pribadi)

“Indonesia telah mencapai tingkat yang sangat memprihatinkan dalam konsumsi produk tembakau, terutama rokok.” demikian pernyataan Menteri Kesehatan RI, yang disampaikan oleh Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI, dr. H. Mohamad Subuh, MPPM, pada acara talkshow dengan tema “Jangan Bunuh Dirimu Dengan Candu Rokok.” sebagai puncak acara kegiatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia 2016 yang diselenggarakan di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta pada 31 Mei 2016 kemarin.

 Acara tersebut dihadiri oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang diwakilkan oleh Direktur Pendidikan Sekolah Dasar dan Menengah, Bapak Hamid, Menteri Perlindungan dan Pemberdayaan Perempuan yang diwakilkan oleh Ibu Rohicha, Gubernur DKI Jakarta yang diwakilkan oleh Sekda , Komisi IX DPR RI Bapak Suwirsam, Komnas Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait, Sam Bimbo, tokoh masyarakat, organisasi masyarakat, komunitas, sekolah-sekolah di Jakarta dan sekitarnya serta media dan blogger.

Semua orang sudah tahu bahaya mengkonsumsi tembakau dan merokok terhadap kesehatan. Bukan hanya berdampak pada si perokok itu sendiri tapi kepada orang-orang di sekitarnya yang terpapar asap rokok terutama anak kecil. Berbagai macam penyakit ditimbulkan akibat rokok dan tak jarang yang berujung kematian. Setiap tahun data Kementerian Kesehatan RI menunjukkan peningkatan prevalensi perokok dari 27% pada tahun 1995, meningkat menjadi 36,3% pada tahun 2013. Artinya, jika 20 tahun yang lalu dari setiap 3 orang Indonesia, 2 orang Indonesia diantaranya adalah perokok. Kebiasaan buruk merokok juga meningkat pada generasi muda. 

Data Kementerian Kesehatan RI menunjukkan bahwa prevalensi remaja usia 16-19 tahun yang merokok meningkat 3 kali lipat dari 7,1% di tahun 1995 menjadi 20,5% pada tahun 2014. Lebih memprihatinkan lagi, perokok pemula di usia 10-14 tahun meningkat lebih dari 100% dalam kurun waktu kurang dari 20 tahun yaitu dari 8,9% di tahun 1995 menjadi 18% di tahun 2013.

Seorang perokok mempunyai resiko 2 sampai 4 kali lipat untuk terserang penyakit jantung koroner dan memiliki resiko lebih tinggi terserang penyakit kanker paru dan penyakit tidak menular lainnya. Apalagi kalau si perokok tersebut malas bergerak atau kurang olahraga, diet tidak sehat dan tidak seimbang, ditambah mengkonsumi alcohol.

Mengapa Harus Lawan Rokok?

Di dalam sebatang rokok terkandung lebih dari 4000 jenis senyawa kimia, 400 zat yang berbahaya, dan 43 zat penyebab kanker (karsinogenik). Nikotin yang menyebabkan adiksi atau kecanduan serta karbonmonoksida (CO) yang merupakan salah satu gas beracun menurunkan kadar oksigen dalam darah, sehingga dapat menurunkan konsentrasi dan timbulnya penyakit berbahaya. Rokok bukan hanya merugikan si perokok aktif tetapi juga perokok pasif terutama anak-anak. 

Akibat menghisap asap rokok antara lain rambut rontok, katarak, kulit keriput, hilangnya pendengaran, kanker kulit, karies, jari-jari pucat, kanker lidah/mulut/kelenjar ludah/tenggorokan/kerongkongan, sesak nafas/penyakit jantung, dan lain sebagainya. Konsumsi tembakau/rokok membunuh satu orang setiap detik. Rokok membunuh separuh masa hidup perokok dan separuh perokok mati pada usia 35 sampai 69 tahun.

Anda Bisa Berhenti Merokok Sama Sekali!

Bagi Anda perokok aktif yang sudah sangat adiksi, jangan khawatir Anda masih memiliki kesempatan untuk hidup lebih panjang dengan berhenti merokok sama sekali. Anda bisa mengikuti 7 langkah berikut ini :

  1. Bulatkan tekad dan tujuan Anda berhenti merokok. Mulailah untuk menentukan alasan yang lebih spesifik dan kuat. Misalkan ingin melindungi keluarga (perokok pasif) dari resiko terkena berbagai macam penyakit akibat rokok.
  2. Berhenti merokok seketika (total) atau melakukan pengurangan jumlah rokok yang dihisap perhari secara bertahap. Kurangi frekuensi merokok dan jumlah rokok secara bertahap, sehingga pikiran dan tubuh akan mulai terbiasa terhindar dari kecanduan nikotin.
  3. Kenali waktu dan situasi dimana Anda paling sering merokok. Coba alihkan kebiasaan merokok di tempat tersebut dengan aktifitas lain, misalnya mengunyah permen non sugar sebagai pengganti.
  4. Tahan keinginan Anda dengan menunda. Caranya mudah, setiap kali Anda ingin merokok tundalah selama 5 menit sebelum Anda menyalakan rokok tersebut. Hari berikutnya tambah lagi menitnya untuk menunda, misalkan menjadi 10 menit. Maka Anda akan terbiasa dengan tidak merokok setiap harinya.
  5. Olahraga secara teratur. Olahraga secara teratur seperti jogging dan jalan kaki akan membantu Anda mendapatkan mood yang lebih baik, tubuh dan pikiran pun jadi fresh. Olahraga juga dapat menghindarkan Anda dari stress yang menjadi alasan utama Anda merokok.
  6. Mintalah dukungan dari keluarga dan kerabat.
  7. Konsultasikan dengan dokter. Cara satu ini patut dicoba, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk membantu Anda menghadapi ketergantungan pada nikotin.

Tips tambahan juga dari Sam Bimbo pada acara talkshow kemarin adalah dengan mengulum biji cengkeh setiap kali ingin merokok.

Peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia 2016 tahun ini juga diwarnai dengan ajakan kepada seluruh masyarakat untuk membebaskan rokok pada tanggal 31 Mei 2016. Tentunya diharapkan tidak hanya satu hari saja melainkan bisa seterusnya. Sehingga Indonesia benar-benar bisa terbebas dari rokok.

Suarakan kebenaran untuk berhenti merokok harus sampai ke seluruh penjuru Indonesia bahkan dunia gaungnya. Masyarakat benar-benar memahami, menyadari, mau dan mampu menghentikan kebiasaan merokok dan menghindarkan diri dari bahaya akibat asap rokok. Jangan terpengaruh dengan berbagai macam jenis tawaran menarik dari produsen rokok. Bahwa merokok hanya akan menyebabkan adiksi berkepanjangan dan sangat merugikan.

Mulai dari sekarang dan dari sendiri. Kalau bukan sekarang, kapan lagi? Kalau bukan kita, siapa lagi?

Sumber :

- Talkshow Hari Tanpa Tembakau Sedunia "Jangan Bunuh Dirimu Dengan Candu Rokok", 31 Mei 2016 di Graha Bakti Budaya, TIM

- Buku panduan "Hidup Sehat Tanpa Rokok", Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit & Penyehatan Lingkungan, Direktorat Pengendalian Penyakit Tidak Menular.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun